Tapanuli Selatan (ANTARA) - Untuk memastikan kelancaran pasokan air irigasi menghadapi musim tanam periode Mei 2025, Unit Pelaksana Lapangan Jaringan DI Paya Sordang di bawah naungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tugas Perbantuan Operasi dan Pemeliharaan (TPOP) PUPR Provinsi Sumatera Utara, tengah mempercepat pembangunan penimpa sypon dan pintu pembuang air di Desa Manunggang.
Kepala Unit Pelaksana Lapangan DI Paya Sordang, Ahmad Jaiz, mengatakan bahwa pengerjaan ini dilakukan setelah bangunan sypon dan pintu pembuang sepanjang sekitar 15 meter berlokasi di Desa Manunggang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan jebol akibat hantaman banjir yang terjadi pada Minggu, 2 Maret 2025.
"Saluran induk kiri Paya Sordang yang terdampak ini mengairi sekitar 800 hektare lahan pertanian di dua kecamatan, yaitu Batang Angkola dan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan," ujar Ahmad Jaiz, Senin (28/4).
Pengerjaan perbaikan ini mencakup saluran primer dari Bangunan Tahalak Rahuning (BTR) 1 hingga BTR 13, serta Bangunan Purba Tua (BPT) 1 hingga BPT 10. Proyek ini ditargetkan rampung dalam 40 hari kerja, guna mendukung kelancaran masa tanam dan memenuhi kebutuhan irigasi para petani di wilayah tersebut.
"Suplai air ke titik-titik penting seperti BTR 6 sampai BTR 13 dan saluran DPT 5 hingga DPT 10 harus segera kita pulihkan. Ini sangat vital untuk mendukung pola tanam yang sedang berlangsung di Batang Angkola dan Angkola Muaratais," jelasnya.
Ahmad Jaiz menambahkan, percepatan perbaikan jaringan irigasi ini merupakan bagian dari kontribusi mendukung program prioritas nasional dalam bidang ketahanan pangan, sebagaimana yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam Asta Cita.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan ini tepat waktu, agar para petani bisa mendapatkan pasokan air optimal menjelang musim tanam," pungkasnya.