Medan (ANTARA) - Parkir nontunai di delapan kawasan resmi diberlakukan. Dengan begitu, pembayaran parkir di 22 titik atau delapan kawasan tersebut tidak lagi menggunakan uang tunai.
Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, menyebut pembayaran retribusi parkir tepi jalan umum dengan metode nontunai, akan memudahkan masyarakat. Selain itu masyarakat yang membayar parkir dengan model nontunai ini dapat memberikan penilaian langsung kepada jukir.
"Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan pembayaran nontunai yakni untuk memudahkan pembayaran parkir. Namun di sistem ini juga kita menerima komen menerima masukan siapa namanya itu langsung bisa di komen apa kasih kasih bintang seperti apa," katanya saat peluncuran parkir nontunai di Jalan Zainul Arifin Medan, Senin(18/10).
Baca juga: Bobby ditemani Kahiyang melayat ke rumah Aulia Rachman
Ia memastikan bahwa jukir yang ada saat menggunakan sistem konvensional tetap diberdayakan. Bobby tidak ingin jukir kehilangan pekerjaan dengan diberlakukannya motede pembayaran nontunai.
Bahkan sebelum menghadiri acara peluncuran ini, Bobby juga menyempatkan diri menemui sejumlah jukir yang menyampaikan aspirasi di Balai Kota.
"Kita tetap diskusi, kita ajak diskusi kita ajak bergabung dalam menerapkan e-parking karena kami sampaikan e-parking ini tetap menggunakan petugas parkir. Bukan seperti kita langsung tab atau menggunakan uang elektronik seperti di mal yang langsung dengan mesin," tuturnya.
Regional CEO Bank Mandiri Region I/Sumatera 1 Lourentius Aris Budiyanto, yang hadir dikesempatan itu mengatakan saat ini pihaknya agresif menggarap kolaborasi dengan convenience store, e-commerce dan retailer agar bisa menerima pembayaran dengan Mandiri e-money, termasuk menjadi channel top up.
Tak hanya itu, pihaknya aktif menawarkan kerjasama partner lisensi dan co-branding untuk menampilkan desain Mandiri e-money yang lebih unik dan menarik untuk masyarakat.
“Inisiatif ini kami kembangkan sebagai bentuk adaptasi kami kepada perkembangan bisnis terkini di era yang serba digital ini, sekaligus mengurangi penggunaan uang tunai dalam transaksi pembayaran. Apalagi Mandiri e-money saat ini masih sebagai produk uang elektronik yang banyak digunakan masyarakat, " kata Aris.
Aris memastikan bahwa ekspansi perseroan di segmen uang elektronik ini tetap akan mengedepankan keamanan, kenyamanan dan kemudahan pengguna.
Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi RFID (Radio Frequency Identification). Melalui teknologi ini, pengguna Mandiri e-money bisa bertransaksi dengan tenang karena faktor keamanan yang lebih baik.
Selain keamanan, dia menambahkan, keunggulan lain Mandiri e-money adalah kemudahan mengisi ulang (top up) saldo di berbagai jaringan e-channel Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan maksimum saldo isi ulang sebesar Rp20 juta per bulan dan maksimal saldo tersimpan Rp2 juta.
Yang terbaru, kini top up e money juga bisa dilakukan pada Financial super app Livin by Mandiri pada telepon pintar pengguna, baik iOS maupun android, dengan memanfaatkan teknologi NFC (near field communications).
Dia melanjutkan, transaksi Uang Elektroik (UE) Mandiri e-money di Region I yang mencakup Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau saat ini masih didominasi pada sektor transportasi seperti tol dan parkir.
Di sektor ini, total marketshare Mandiri e-money tercatat mencapai 46,23% dengan total transaksi 8,1 Juta transaksi sampai dengan September 2021.
Parkir nontunai delapan kawasan di Medan resmi diberlakukan
Senin, 18 Oktober 2021 13:38 WIB 1512