Medan (ANTARA) - Setelah sempat tertunda, Pemkot Medan akhirnya memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai pekan depan. Tahap awal yang diperolehkan menggelar PTM adalah SMP, sedangkan SD dan PAUD belum diperbolehkan.
"Kita akan buka (PTM) di SMP dulu, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa," ujar Wali Kota Medan Bobby Nasution usai kegiatan vaksinasi supir angkutan di Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (7/10).
Diperbolehkannya SMP menggelar PTM bukan tanpa alasan. Sebab, murid SMP diperbolehkan suntik vaksin. Sampai hari ini, Bobby mencatat sudah ada 55.000 siswa/i SMP se Kota Medan yang menerima vaksin COVID-19.
Baca juga: Orang gangguan jiwa di Medan disuntik vaksin mulai 10 Oktober
"Per hari kita masih 5.000 target kita, per kemarin 50.000. Per hari ini 55.000, harus hari ini 55.000. PTM sudah di perboleh kan, memang itu distandarkan," terangnya.
Selain memaksimalkan vaksin, dia mengingatkan agar sekolah mempersiapkan fasilitas pendukung untuk penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Vaksin bukan hanya adik-adik kita, guru juga dipantau, prokes sekolah harua dipantau," terangnya.
Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah, mendukung keputusan Bobby Nasution yang mengizinkan PTM khusus SMP.
Dia pun belum sepakat anak PAUD atau SD menggelar PTM. Sebab, mereka belum mendapat suntikan vaksin.
"SMP karena sudah vaksin, kalau SD kan belum. Kita takutkan muncul klaster baru, ini anak-anak kita yang harus dilindungi, itu juga pertimbangannya," katanya ditempat yang sama.
Kepada Bobby dia berpesan agar Pemkot Medan tegas kepada sekolah yang tetap memaksakan diri menggelar PTM meski belum mendapat izin.
"Untuk disiplin perlu ada sanksi, tujuannya bukan untuk mendzholimi," ungkapnya.
Tahap awal PTM di Medan khusus SMP
Kamis, 7 Oktober 2021 15:35 WIB 1731