Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi tidak akan membiarkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah terus berjalan, apabila kasus COVID-19 terus mengalami lonjakan.
Menurut Edy, kesehatan murid adalah yang utama. Adapun sekolah yang dihentikan PTM saat ini karena ditemukan kasus COVID-19 baik terhadap guru ataupun murid.
"Kita masih ada dilevel 1 dan 2. Sehingga mencakup sekolahan kita berlakukan masih 50 persen sampai batas mana kita evaluasi. Kalau kita buka lagi atau tutup sama sekali untuk menjaga kesehatan anak-anak kita," ujarnya di Medan, Selasa (15/2).
Baca juga: Bertambah satu, Disdik Sumut setop pembelajaran tatap muka 10 sekolah
10 sekolah yang dihentikan atau ditunda PTM, menurut dia, masih bersifat sementara. Jika kasus terus naik dan tidak terbendung, maka PTM akan ditiadakan.
"Ada 10 sekolah (tutup) temporer, tapi belum secara menyeluruh. Kalau menyeluruh kita yang lakukan," ungkapnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Disdik Sumut Lasro Marbun mengatakan pihaknya untuk sementara waktu menghentikan PTM 10 sekolah. Keputusan ini diambil setelah murid, guru dan tenaga pendidik di sekolah tersebut terpapar virus COVID-19.
"Ada 10 SMK dan SMA Negeri yang ditunda PTM karena 187 orang terpapar COVID-19," katanya.
Lasro menambahkan sekolah yang dihentikan kegiatan PTM untuk sementara waktu dialihkan ke pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini untuk mengantisipasi agar penyebaran tidak semakin banyak.
Adapun 10 sekolah yang menghentikan PTM, kata Lasro, berada di 6 kabupaten/kota. "Medan, Dairi, Karo, Tapanuli Tengah, Toba, dan Deli Serdang," sebutnya.
Gubsu hentikan PTM apabila kasus COVID-19 terus naik
Selasa, 15 Februari 2022 13:54 WIB 996