Tapanuli Selatan (ANTARA) - Untuk melindungi tanaman padi sawahnya agar tidak puso, masyarakat Kecamatan Batang Angkola khususnya Desa Sibulele Muara dan Bargot Topong melakukan perburuan hama tikus secara massal.
"Dari perburuan massal hama tikus (geropyokan) ada ratusan ekor tikus berhasil kami basmi," kata Petugas POPT-PHP Batang Angkola - Muaratais, Ali Husni, kepada ANTARA, Minggu (5/9).
Bahkan Kepala Desa Bargot Topong Fendi Siregar bersama kelompok tani desanya menghadiahi Rp2.500/ekor tikus yang berhasil diburu, sedang petani Desa Sibulele menghadiahi Rp500/ekor tikus.
Baca juga: Serangan hama tikus di Tapanuli Selatan meluas
Baca juga: Ratusan warga berburu hama tikus di lumbung beras Tapsel
"Perburuan sejak menjelang siang hingga sore hari itu melibatkan ratusan warga masyarakat tua muda dan kelompok tani dua desa bersama Koordinator BPP Batang Angkola, POPT-PHP, KTNA, dan PPL setempat," katanya.
Dalam perburuan di atas luas baku sawah 153 hektare menggunakan berbagai alat itu sebanyak 127 ekor hama tikus berhasil dibasmi warga Desa Sibulele Muara, sedang Desa Bargot Topong membasmi 232 ekor sehingga total tikus mati diburu ada sebanyak 353 ekor.
"Kita berharap dengan adanya perburuan massal ini potensi kerusakan padi sawah petani di Batang Angkola bisa diminimalisir, baik kerusakan ringan maupun berat," katanya.
Mengingat lebih dari 40 hektare dari 2.689 Ha luas baku sawah di Kecamatan Angkola Muaratais (34,5 Ha) dan Batang Angkola (8,5 Ha) kondisinya tercatat rusak berat ringan di hantam hama tikus dari sejak tiga pekan ke belakang, sebutnya.
"Adapun upaya yang kita lakukan saat ini dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus bersama kelompok tani seperti melakukan pengumpanan menggunakan racun dibantu UPT BPTPH 1 Medan, dan sanitasi," ujarnya.
Masyarakat Batang Angkola Tapsel berburu tikus, seekor dihargai Rp500-Rp2.500
Minggu, 5 September 2021 17:36 WIB 4897