"Terima kasih wali kota dan perangkat forkopimda. Ini sangat bagus, kamarnya bagus, tempat fasilitasnya bagus, makannya bagus," katanya saat meninjau tempat isoter Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan, Jumat (6/8).
Ia mengatakan penanganan COVID-19 harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan semua pihak, mulai dari unsur pemerintah, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga: Kepala BNPB paparkan strategi kendalikan COVID-19 di Medan
Baca juga: Kepala BNPB paparkan strategi kendalikan COVID-19 di Medan
"Kita perlu melihat dari aspek penanganan di hulu, hulu ini menjadi sumbernya. Oleh karena itu hulu ini harus kita tata. Supaya hilirnya tidak tertekan sehingga antara hulu dan hilir ini harus menjadi penanganan yang kolaboratif, contohnya saya datang di isoter ini," katanya.
Ia menyebut salah satu upaya penanganan COVID-19 yang efektif dengan menyediakan fasilitas isoter bagi pasien terpapar COVID-19, untuk memantau kesehatan serta membatasi mobilitas pasien.
Ia menjelaskan kasus kematian akibat COVID-19 paling banyak terjadi karena isolasi yang dilakukan secara mandiri tidak terkontrol, berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
"Sehingga apabila terjadi pemburukan, terlambat dibawa ke rumah sakit. Lalu juga kondisi rumah sakit tertekan karena banyak pasien," ujarnya.
Ia meminta masyarakat untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat jika tidak memiliki tempat yang memadai untuk melakukan isolasi mandiri.