Medan (ANTARA) - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan membina petani di 100 desa di Sumatera Utara untuk mendorong volume dan nilai ekspor serta peningkatan jumlah pengusaha maupun eksportir dari daerah itu.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto di Medan, Selasa (6/7), mengatakan, petani di 100 desa itu berada di tujuh kabupaten di Sumut, yakni Kabupaten Karo, Dairi Deliserdang, Simalungun, Langkat, Humbang Hasundutan dan Pakpak Bharat.
"Pembinaan yang sudah dimulai sejak 2020 itu akan terus dikembangkan ke berbagai kabupaten/kota di Sumut lainnya. Daerah yang dibina adalah daerah yang memiliki komoditas unggulan," ujarnya.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut dari Karantina Pertanian Belawan sudah Rp13 triliun
Petani mendapatkan edukasi soal komoditas yang dibutuhkan pasar dalam negeri maupun luar negeri, standar produk untuk bisa diekspor hingga bagaimana mengurus perizinan.
Petani, ujar Andi Yusmanto juga diingatkan untuk terus memproduksi secara berkesinambungan dengan tetap menjaga mutu hasil panen.
Untuk lebih efektif, pembinaan ke petani itu dilakukan dengan melibatkan pihak terkait termasuk eksportir.
Diharapkan, dengan pembinaan ke petani, jumlah pengusaha, volume, nilai dan tujuan ekspor Sumut meningkat seperti yang diharapkan pemerintah.
"Hasil pengamatan, ekspor komoditas beberapa unggulan di Sumut sering berfluktuasi karena produksi petani tidak berkesinambungan," ujar Andi Yusmanto.
Pada semester I 2021, Balai Besar Karantina Pertanian Belawan mencatat ada ekspor senilai Rp13, 514 triliun atau naik 43,33 persen dibandingkan semester I 2020 yang Rp9, 429 triliun.
Karantina Pertanian Belawan bina petani di 100 desa untuk mendorong ekspor
Rabu, 7 Juli 2021 1:19 WIB 2268