Medan (ANTARA) - Ekspor pinang Sumatera Utara ke India, Pakistan, Iran, Thailand dan bahkan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terus meningkat di tahun 2021.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Medan, Selasa (31/8), mengatakan, terakhir pada Agustus, ada ekspor pinang biji sebanyak 403.975 kilogram senilai Rp11,740 miliar ke Pakistan, Iran, Thailand, India dan RRT.
Ekspor pinang itu dilakukan eksportir asal Medan melalui Pelabuhan Belawan.
Baca juga: Ekspor durian dalam bentuk pasta asal Sumut mencapai Rp71,5 miliar
"Karantina Pertanian Belawan terus mendorong ekspor pinang karena potensinya masih cukup besar," katanya.
Dorongan untuk memperkuat ekspor, ujar Andi Yusmanto, antara lain juga dilakukan dengan menetapkan pinang sebagai komoditas unggulan.
Desa yang punya tanaman pinang menjadi desa binaan Karantina Pertanian Belawan.
Eksportir pinang di Sumut, Rianto Aritonang, mengatakan, permintaan pinang memang terus menguat di tahun 2021.
Baca juga: Sumut kembali ekspor kulit manggis ke Tiongkok
Permintaan pinang dari berbagai negara. ke Sumut terus ada khususnya dari India,Pakistan dan Thailand.
Permintaan pinang dari Thailand misalnya naik tajam di tahun 2021 setelah mengalami penurunan sejak awal pandemi COVID-19.
Untuk bulan Juli 2021, katanya, ada permintaan dari pengusaha Thailand ada sebanyak 10 kontainer dengan nilai 486.000 dolar AS.
"Meski Thailand termasuk produsen pinang terbesar, negara itu kerap meminta pinang Indonesia, khususnya dari Sumut yang tercatat produsen terbesar komoditas itu," ujar Rianto Aritonang.
Permintaan pinang dari Thailand itu dengan jenis yang berbeda-beda, mulai pinang bulat, pecah/belah maupun pinang rebus.
Pinang tersebut dijadikan untuk industri makanan seperti permen dan industri kimia.