Medan (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Sumatera Utara, Aris Yudhariansyah mengatakan, Operasi Ketupat Toba khususnya dalam menjalankan kebijakan penyekatan arus mudik Lebaran membantu menekan penambahan pasien terkonfirmasi positif terpapar virus corona di daerah itu.
"Tiap hari memang masih ada penambahan pasien terkonfirmasi, tapi tidak mengalami lonjakan bahkan tren melambat karena ada Operasi Ketupat Toba khususnya dalam melakukan program penyekatan arus mudik Lebaran," ujarnya di Medan, Senin (17/5) malam.
Menurut Aris yang juga Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, kalau tidak ada penyekatan yang dilakukan dengan ketat, maka kemungkinan besar penambahan kasus COVID-19 akan sangat tinggi.
Baca juga: Update COVID-19 di Sibolga, 3 suspek 15 terkonfirmasi
Satgas COVID-19, katanya, mencatat hingga 17 Mei jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 30.723 setelah dalam satu hari ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 91 orang.
Sementara pasien meninggal bertambah dua orang masing-masing satu orang dari Kota Medan dan Deliserdang sehingga totalnya menjadi 1.009 hingga 17 Mei.
"Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang masih tetap terbanyak berkontribusi dalam kasus COVID-19 di Sumut," katanya.
Baca juga: 21 pegawai Puskesmas Batang Kuis di Deli Serdang terserang COVID-19
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengungkapkan, Polda Sumut memutar balik 10.018 unit kendaraan yang mencoba melintasi pos penyekatan perbatasan provinsi dan kabupaten kota di Sumut selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021 yang berlangsung dari 6-17 Mei.
Selain memutar balik kenderaan, polisi juga memeriksa sebanyak 14.150 unit kendaraan yang erdiri dari 4.779 sepeda motor, 5.485 mobil, 1.227 bus, 1.786 mobil barang dan 828 kendaraan khusus.
Hadi Wahyudi mengatakan, untuk mengawal pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021, Polda Sumut mengerahkan 11.600 personel gabungan, khususnya dalam menjalankan tugas di pos-pos penyekatan larangan mudik Lebaran di Sumut.