Medan (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara memastikan arus listrik kembali normal pasca-gempa di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
"Alhamdulillah, kami dapat menginformasikan hari ini pasokan listrik telah sepenuhnya pulih," ujar General Manager PLN UID Sumatera Utara Agus Kuswardoyo di Medan, Rabu.
Agus mengatakan, arus listrik kembali normal tak lepas dari pihaknya yang telah berhasil mengganti enam tiang yang tumbang dan memperbaiki sejumlah kerusakan lain pada jaringan kelistrikan yang terdampak longsor.
Lebih lanjut, ia mengatakan, perbaikan yang dilaksanakan Selasa (18/3) dengan menggantikan tiang tegangan menengah (TM), tiang tegangan rendah (TR) dan pemulihan posisi trafo yang bergeser.
"Kendati akses sempat menjadi tantangan, berkat kerja sama semua pihak, PLN ULP Tarutung berhasil menuntaskan perbaikan lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Agus.
Ia mengatakan, percepatan pemulihan ini juga hasil kolaborasi bersama pemerintah daerah serta instansi lainnya untuk mempercepat akses jalan utama dapat dilewati.
"Sehingga material kelistrikan dapat segera masuk ke lokasi dan proses perbaikan dapat berlangsung lebih cepat untuk memenuhi pelayanan maksimal kepada masyarakat," tuturnya.
PLN mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan kelistrikan lainnya dan segera melaporkan kondisi berbahaya melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi pusat layanan PLN.
“Ke depannya, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, serta memastikan pelayanan yang lebih baik dan cepat, khususnya di daerah yang rentan terhadap bencana alam,” ucap Agus.
PLN berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan memastikan pasokan listrik tetap andal di seluruh wilayah operasional.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara menyatakan delapan kali gempa susulan terjadi setelah wilayah itu diguncang gempa dengan magnitudo 5,5.
Kepala BPBD Kabupaten Tapanuli Utara Bonggas Feddy Pasaribu mengatakan, gempa tersebut terjadi pada Selasa (18/3) pukul 05.22 WIB yang mengakibatkan kerusakan cukup parah.
"Gempa itu juga mengakibatkan longsor yang menimpa sejumlah bangunan dan kerusakan lainnya," ujar dia.
Ia mengatakan, akibat bencana alam tersebut, sejumlah akses jalan nasional seperti Tarutung-Sipirok di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu tidak dapat dilalui atau putus total.