Medan (ANTARA) - Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada 1 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.
Kemudian, pada 2 Maret 2020, kasus COVID-19 pertama ditemukan di Indonesia yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Sudah hampir satu tahun sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia, namun hingga kini kasus COVID-19 menunjukkan peningkatan baik penambahan kasus baru maupun kematian.
Ini bukan sebatas klaim, tetapi mengacu kepada bukti. Hal ini dapat dilihat pada data yang diumumkan Satuan Tugas COVID-19 ter tanggal 31 Januari 2021. Di mana, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia secara keseluruhan mencapai 1.078.314 orang dengan perincian 873.221 orang sembuh, 175.095 orang masih dirawat dan 29.998 meninggal dunia.
Wabah ini secara dahsyat "menginfeksi" berbagai lini kehidupan, mulai dari sektor kesehatan, ekonomi bahkan sosial.
Sebagian kegiatan ekonomi lumpuh, sebagian masyarakat mengalami pemutusanhubungan kerja (PHK), sebagian lagi dirumahkan dengan gaji yang terpaksa dipotong atau bahkan tanpa digaji.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sabtu, mengungkapkan ada sekitar 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi COVID-19.
Sehingga menurut langkah pemerintah saat ini untuk fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dinilai tepat.
"Dengan banyaknya SDM yang kompeten, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan. kesejahteraan usai pandemi COVID-19," katanya.
Punden Rejo
Berbagai upaya juga sudah dilakukan pemerintah agar virus tersebut tidak semakin menyebar. Di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan memberikan sanksi bagi yang tidak mengindahkannya.
Perkembangan selanjutnya yakni pendistribusian jutaan vaksin ke berbagai daerah dan vaksinasi juga sudah berjalan dengan target pertama adalah tenaga kesehatan.
Meski sudah ada vaksin, masyarakat tentunya tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker.
Meski begitu, pemerintah dan seluruh komponen bangsa juga harus berfikir keras untuk menemukan jalan keluar dari ketidakpastian krisis yang tampaknya masih akan lama berlangsung.
Untuk itulah berbagai potensi yang ada harus dimaksimalkan, tidak terkecuali potensi yang ada di desa-desa. Berbagai potensi tersebut harus dikelola dengan baik agar kembali menangkap perekonomian warga.
Di masa pandemi COVID-19 saat ini, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu solusi bagi pemerintah desa untuk menggerakkan perekonomian.
Jika pemerintah desa dan pengelola BUMDes mampu mengefektifkan kegiatan, maka perekonomian masyarakat tidak akan terkendala meskipun dalam masa pandemi COVID-19.
Seperti misalnya di Desa Punden Rejo yang berada di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dengan memanfaatkan dana desa yang dikelola oleh BUMDes, desa tersebut kini menjadi salah satu objek wisata yang dikenal dengan wisata sawah Punden Rejo.
Ramah lingkungan
Seluruh properti yang ada di wisata ini memakai bahan ramah lingkungan. Seperti, jalur pejalan kaki menuju pondok-pondok di tengah sawah yang terbuat dari material bambu.
Para pengunjung bisa menikmati suasana pedesaan yang masih sangat asri sembari menikmati beragam makanan makanan tradisional yang disajikan oleh masyarakat desa setempat.
Tak hanya itu saja, wisata Punden Rejo ini juga menyediakan perahu yang bisa membawa para pengunjung menyusuri sungai di kawasan tersebut.
Saat hari mulai sore dan gelap, para pengunjung juga dapat menyaksikan sunset atau matahari terbenam bersama keluarga atau orang terkasih di antara hamparan sawah dan juga hembusan angin yang menyejukkan.
Kepala Desa Punden Rejo Misno mengatakan bahwa pengelolaan wisata Punden Rejo ini dibantu oleh peran serta Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Deli Serdang dan juga masyarakat Desa Punden Rejo.
Menurut dia, kesadaran masyarakat Punden Rejo dalam mendorong sektor pariwisata ini cukup bagus. Sehingga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi mewujudkan desa wisata.
"Harapannya wisata Punden Rejo ini dapat mengembangkan perekonomian khususnya untuk Desa Punden Rejo dalam menghadapi pandemi COVID-19," katanya.
Desa Punden Rejo juga telah diresmikan sebagai Kampung Paten oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin pada Maret 2020.
Menurut Kapolda, kampung paten Desa Punden Rejo telah mendukung ketahanan pangan Kabupaten Deli Serdang dalam menghadapi situasi dampak pandemi COVID-19.
"Paten berarti hebat dan tangguh. Kami sematkan ke Desa Punden Rejo untuk membantu mengantisipasi dan memutus mata rantai COVID-19," tutur Kapolda Sumut.
Desa Punden Rejo juga diapresiasi Kapolda Sumut karena telah memiliki posko, tempat isolasi mandiri serta dapur umum dengan memanfaatkan dana desa yang tersedia untuk mencegah penyebaran COVID-19
Meski di tengah pandemi, Desa Punden Rejo tetap produktif dan inovatif menciptakan desa wisata atau desa sawah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan
Dia menyatakan bangga dan memberi acungan jempol untuk seluruh masyarakat Desa Punden Rejo yang tetap produktif dan kreatif.
Ia berharap Desa Punden Rejo ini menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Ini merupakan kreatifitas yang mampu menyulap suatu kampung menjadi tempat wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menuju tatanan hidup baru.