Tapanuli Selatan (ANTARA) - Sebuah alat berat (escavator) bersama operatornya penduduk Sipirok, Afwan Ritonga (38) terseret longsor ke dasar Sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan dari ketinggian tebing lebih kurang 200 meter.
"Lokasi kejadiannya di titik R26 wilayah kerja PLTA Batang Toru antara Lingkungan I, Kecamatan Batang Toru dan Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok," kata Camat Sipirok Sardin Hasibuan dihubungi ANTARA, Sabtu (5/12).
Menurut informasi kecelakaan kerja itu terjadi sekira pukul 15.32 WIB, Jumat (4/12). Sore itu hujan deras. Escavator yang dibawa korban tengah membersihkan parit di titik R26 akibat longsor.
Baca juga: Badan jalan di Kecamatan Bahorok Langkat longsor
Saat membersihkan tanah campur batu material longsor dan hendak kembali ke camp di tengah hujan deras, tiba-tiba terjadi longsor susulan yang lebih besar kembali. Mengakibatkan alat berat yang dibawa korban terdorong (terseret) ke dasar sungai.
Mengetahui kejadian itu, pukul 16:30 WIB tim dari kontraktor langsung melakukan pencarian di lokasi jatuhnya korban. Tali tambang serta UAV Drone digunakan. Pemberitahuan juga disampaikan ke pihak terkait termasuk pemerintahan setempat.
Sesuai arahan BPBD, pencarian dihentikan karena kondisi medan cukup berat (tidak ada penerangan dan arus sungai deras). Upaya pencarian korban dan evakuasi berlanjut hari ini.
Menurut informasi,kecelakaan kerja serupa baru kali ini terjadi selama proses pembangunan proyek PLTA Batang Toru.
Informasi dari perusahaan energi listrik baru terbarukan berkapasitas sekitar 510 MegaWatt ini menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut sesuai peraturan perusahaan yang berlaku.
Camat mengatakan sejumlah pihak mulai dari BPBD, TNI, Kepolisian, masyarakat, oerusahaan setempat bekerja keras berupaya untuk menemukan korban untuk dievakuasi.