Medan (ANTARA) - Sumatera Utara mulai mengekspor santan beku ke Thailand dengan tahap awal sebanyak 54 ton senilai Rp2 miliar.
Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul, di Medan, Minggu, mengatakan, santan beku (coconut cream) yang diekspor itu merupakan yang pertama kali.
"Ekspor santan beku itu sebanyak 54 ton dengan nilai Rp2 miliar," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Medan.
Ekspor santan kelapa itu menambah jumlah komoditas unggulan asal Sumut yang berhasil diekspor.
Baca juga: Angka pertumbuhan ekonomi Sumut tertolong penyaluran dana PEN
Menurut dia, ekspor santan beku itu bisa dilakukan PT Mundial Rasa Indonesia, setelah sertifikat fitosanitari sebagai salah satu persyaratan ekspor sudah diberikan pemerintah.
Sertifikat fitosanitari itu diserahkan langsung Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil.
Kepala Barantan, Ali Jamil, menegaskan, upaya peningkatan ekspor produk pertanian merupakan salah satu fokus program strategis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Untuk itu, katanya, Barantan yang ditunjuk selaku koordinator gugus tugas peningkatan ekspor melakukan beberapa langkah.
Salah satunya dengan melakukan upaya kerja sama dan harmonisasi aturan serta protokol ekspor agar berbagai komoditas pertanian dapat diterima di mancanegara.
Dia menyebutkan, era perdagangan bebas saat ini, aturan hambatan tarif tidak lagi populer, tetapi menyangkut kesehatan.
Produk pertanian yang dapat diterima di pasar dunia, ujar Jamil adalah yang telah dijamin kesehatan dan keamanannya dengan memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.