Medan (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan, kubis merupakan penyumbang terbesar dari 147 jenis produk pertanian unggulan ekspor Sumatera Utara.
"Kubis ekspor Sumut berasal dari Karo dan hingga saat ini ekspor ditujukan ke Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan," katanya di Karo, Kamis.
Dia di Sumut menyaksikan ekspor kubis milik PT Juma Berlian Exim yang sebelumnya mendapat pendampingan Badan Karantina Pertanian Kementan.
Ali Jamil menyebutkan, ekspor kubis dari Pelabuhan Belawan cukup bagus , walau sempat menurun.
Selain dampak erupsi Gunung Sinabung, juga akibat semakin ketatnya persyaratan keamanan pangan dari negara tujuan ekspor, terutama Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang memiliki standar syarat keamanan pangan yang cukup tinggi.
"Untuk mengatasi penurunan ekspor itu, maka di awal tahun 2019 Kementan melalui Barantan (Badan Karantina Pertanian) melakukan pendampingan kepada para eksportir guna memenuhi persyaratan ekspor,"katanya.
Salah satu yang didampingi adalah petani di Berastagi, Karo, Sumut.
Melalui Karantina Belawan, katanya dilakukan mitigasi Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) melalui inline inspection.
Pendampingan mulai dari penanaman, pascapanen hingga ke pengangkutan sehingga sesuai dengan persyaratan atau standar negara tujuan ekspor.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengapresiasi Baranta Kementan dan perusahaan ekspor kubis PT Juma Berlian Exim.
"Pendampingan yang dilakukan Barantan Kementan sangat diapresiasi karena sudah membantu petani dan pengusaha," katanya.
Apresiasi juga kepada petani dan eksportir yang.mengikuti arahan pemerintah.
"Tapi ekspor 50,2 ton kol kubis milik PT Juma Berlian Exim ke Malaysia itu dinilai belum maksimal mengingat Karo memiliki produksi yang banyak.Jadi harapannya ekapor bisa ditingkatkan lagi," katanya.***1***