Medan (ANTARA) - Nilai ekspor sektor pertanian dan industri Sumatera Utara hingga triwulan I 2022 sudah bertumbuh cukup besar 15-20 persen didorong membaiknya perekonomian global.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, di Medan, Selasa, mengatakan, nilai ekspor pertanian pada triwulan I 2022 sudah meningkat 15,92 persen dibandingkan periode sama 2021.
Pada triwulan I 2022, nilai ekspor sektor pertanian sudah mencapai 175,743 juta dolar AS dibanding periode sama 2021 yang masih 151,612 juta dolar AS.
Sementara nilai ekspor sektor perkebunan juga meningkat dan bahkan lebih besar yakni 20,73 persen.
Pada triwulan I 2021, nilai ekspor Sumut masih 2,428 miliar dolar AS dan periode sama 2022 sudah sebesar 2,931 miliar dolar AS.
"Menggembirakan, nilai ekspor sektor pertanian dan perkebunan sama-sama meningkat," ujar Nurul Hasanudin.
Menurut data, nilai ekspor yang meningkat itu dampak membaiknya terus perekonomian secara global.
Pemulihan ekonomi, katanya, membuat permintaan ekspor terus menguat.
Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto, mengatakan, ekspor sektor pertanian memang terus didorong karena potensinya juga sangat besar.
Pada tahun ini, misalnya Sumut mulai mengekspor pakan ternak dari bahan limbah jagung ke Korea Selatan.
Ekspor pakan ternak bahan limbah jagung itu mendukung Gerakan Tiga Kali (Gratieks) yang merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani," katanya.
Nilai ekspor pertanian dan perkebunan Sumut naik 15-20 persen
Selasa, 28 Juni 2022 22:26 WIB 2127