Medan (ANTARA) - Impor Sumatera Utara melemah akibat operasional industri masih terganggu oleh pandemi COVID-19 yang masih berlangsung secara global.
"Meski perusahaan sudah mulai beroperasi, tetapi belum berjalan normal akibat permintaan juga belum normal. Jadi impor berbagai barang masih tetap melemah," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Rabu.
Menurut dia, penurunan impor terjadi pada semua golongan barang karena akibat pandemi COVID-19 semua perusahaan terganggu operasionalnya.
"Diperkirakan impor baru bergerak di September. Itu pun kalau pandemi COVID-19 menurun," ujarnya.
Dengan meredanya pandemi COVID-19 diharapkan semua negara sudah benar-benar membuka kran impornya dan perekonomian nasional juga membaik sehingga permintaan berbagai barang mulai normal kembali.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, hingga Mei 2020 nilai impor Sumut turun 15,38 persen dibandingkan periode sama 2019.
Pada Januari - Mei 2020 nilai impor Sumut 1,663 miliar dolar AS dibanding periode sama 2019 yang mencapai 1,966 miliar dolar AS.
Penurunan impor terjadi pada semua golongan barang. Golongan bahan baku/penolong, misalnya, impornya turun sebesar 26,55 persen. Sedangkan barang konsumsi turun sebesar 23,88 persen dan barang modal turun sebesar 1,85 persen.
"Memang ada prediksi volume impor masih melemah hingga beberapa bulan ke depan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung," ujarnya.