Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan nilai ekspor dan impor di Provinsi Sumut mengalami penurunan pada Januari bila dibandingkan bulan sebelumnya.
"Nilai ekspor pada Januari mencapai 919,50 juta dolar AS mengalami penurunan 7,02 persen dibandingkan dengan Desember 2024 988,90 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Provinsi Sumut Asim Saputra, di Medan, Senin.
Asim mengatakan secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan Januari 2024 jumlah ekspor Sumut mengalami peningkatan sebesar 24,99 persen.
Lebih lanjut, ia mengatakan ekspor terbesar pada Januari 2025 lemak dan minyak hewan pangsa ekspor 38,08 persen total nilai ekspor 350,17 juta dolar AS.
Kemudian pada komoditas berbagai produk kimia memberikan pangsa ekspor 15,12 persen total ekspor 139,00 juta AS dolar Amerika Serikat (AS).
"Pada Januari ini Tiongkok masih menjadi tujuan utama Sumut dengan pangsa 14,86 persen, kemudian tujuan Amerika Serikat 14,01 persen dan India 6,86 persen, sementara negara lain 41,08 persen," ujar Asim.
Untuk nilai impor sebesar 467,71 juta dolar AS atau turun 16,12 persen dibandingkan 557,63 juta dolar AS. Dengan impor terbesar bahan bakar mineral 75,42 juta dolar AS dengan pangsa impor 16,13 persen.
Kemudian pada komoditas mesin atau mekanik memiliki total impor 55,64 juta dolar AS dengan pangsa 11,90 persen.
Sementara Neraca Perdagangan Sumut menurut negara yakni pada Januari 2025 terbesar adalah Tiongkok 140,05 juta dolar AS dengan pangsa 29,94 persen, diikuti Singapura 62,14 juta dolar AS dengan pangsa 13,29 persen dan Malaysia 55,40 juta dolar AS dengan pangsa 11,84 persen.