Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyatakan Pemerintah Provinsi Sumut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat soal penerapan normal baru dan saat ini terus melakukan sosialisasi.
"Rencana penerapan normal baru di Sumut hasil masukan dari semua pemangku kepentingan dan 33 kepala daerah yang diajukan ke pusat, belum dibalas. Sembari menunggu, sosialisasi terus dijalankan," ujarnya di Medan, Selasa (30/6).
"Dengan terusnya dilakukan sosialisasi soal normal baru, maka diharapkan saat keputusan normal baru, masyarakat semuanya sudah siap," katanya.
Baca juga: Kapolda Sumut ajak para kades sosialisasi tatanan normal baru
Gubernur mengakui, sebagai pribadi dan Gubernur Sumut, dirinya merasa sedih dengan adanya COVID-19 yang masih berlangsung karena mengganggu kehidupan.
"Tapi hanya Tuhan yang bisa menghentikan pandemi COVID-19. Untuk itu semua masyarakat diminta berdoa dan mematuhi protokol kesehatan, " katanya.
Pemprov Sumut sendiri awalnya berharap normal baru sudah dimulai 1 Juli 2020.
Baca juga: Sumatera Utara kerahkan ASN untuk kampanyekan pencegahan COVID-19
Namun, ujar Gubernur, penerapan normal baru itu akan berbeda antara satu pemerintah daerah dengan lainnya karena dampak yang dirasakan juga berbeda-beda.
"Jadi semuanya harus menerapkan tatanan normal baru dengan menyesuaikan kondisi daerah masing-masing," katanya.
Gubernur berharap kebijakan normal baru dapat diterapkan dengan baik oleh semuanya karena proses dan konsep sebelumnya juga melibatkan semua pihak dan melalui banyak pertimbangan yang sudah disepakati bersama.
Masyarakat diminta tetap harus menerapkan protokol kesehatan di normal baru karena pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Irman, menyebutkan secara ketentuan Pemprov Sumut bisa langsung menjalankan normal baru, namun sebagai salah satu provinsi di Indonesia, tentunya harus koordinasi dengan pusat.
"Yang pasti sebelum penetapan normal baru, maka harus diperbanyak sosialisasi ke tengah masyarakat dan itu sudah dan terus dijalankan" ujarnya.