Medan (ANTARA) - Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Medan, M Luthfi mengatakan akan menghentikan sementara operasi KM Kelud yang biasa melayani rute Tanjung Priok Jakarta, Batam, Tanjung Balai Karimun, Belawan Medan dan sebaliknya.
Hal ini menyusul kabar 40 anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani rapid test di Batam.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19, kata Luthfi, seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait penanganan COVID-19.
"Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK.
Sebelumnya, sebanyak 40 ABK M Kelud yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan bersandar di pelabuhan Batu Ampar Kota Batam dinyatakan positif COVID-19.
Total penumpang yang dibawa sebanyak 111 orang, dimana 31 orang turun di pelabuhan batu Ampar, 44 orang turun di pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan 36 orang turun di Pelabuhan Belawan.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh KKP Kelas 1 Khusus Batam terhadap anak buah kapal (ABK), diketahui salah seorang diantaranya yang berinisial TF, positif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test.
Petugas kemudian melakukan tracing terhadap para penumpang dan ABK dan didapati 39 lainnya juga positif COVID-19.
Selanjutnya, TF dirujuk ke RSBP Batam untuk menjalani proses isolasi, sementara 39 orang lainnya di evakuasi RS Infeksi Khusus Galang dengan menggunakan 1 unit Hiace Ambulance KKP dan 1 unit Bus Trans Pemko Batam dikawal Foredes dari Denpom 1/6 Batam.
Sementara penumpang lainnya dengan tujuan Pelabuhan Belawan tiba pada Senin malam. Setibanya di pelabuhan, para penumpang menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan juga uji rapid test COVID-19.