Langkat (Antaranews Sumut) - Peringatan Brandan Bumi Hangus (BBH) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merupakan inspirasi semangat para pejuang untuk tetap mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi maupun golongan.
Hal itu disampaikan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu SH, di Kota Pangkalan Brandan, saat memperingati Brandan Bumi Hangus ke-71.
Bupati mengatakan peringatan peristiwa BBH ini, sebagai salah satu bentuk wujud kecintaan dan rasa hormat, atas semangat Nasionalisme para pejuang, yang telah menegakkan marwah bangsa yang anti penjajah.
"Kini sudah menjadi tugas kita bersama untuk melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulu dengan mengisi pembangunan negeri ini, sesuai tugas dan tangung jawab serta peran dan fungsi masing- masing," katanya.
Ini juga sejalan dengan tema hari ini, "Brandan Bumi Hangus (BBH) merupakan inspirasi dan semangat kita, untuk selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
"Masyarakat Langkat harus bangga, sebab sumur minyak di Pangkalan Brandan adalah wilayah pertama ditemukannnya minyak komersial di Indonesia dan nomor dua dari penemuan sumur minyak komersial di dunia.
Dimana masa penemuanya berjarak 26 tahun dari negara bagian Pennsylvania yang diprakarsai oleh Edwin L Drake dan William Smith dari Seneca Oil Company pada 27 Agustus 1859 di Titusville.
Lokasi persis penemuannya di Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan sekarang ini sekitar 110 kilometer barat laut Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, oleh seorang warga Belanda bernama Aeliko Janszoon Zijlker, ahli perkebunan tembakau.
Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kadis Sosisal Rajali menyampaikan peringatan BBH ke-71 ini, salah satu bentuk penghargaan atas jasa pengorbanan para pahlawan dan pejuang.
Mengingat, pertempuran tersebut adalah peristiwa heroik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari pasukan Belanda yang kembali berupaya menguasai Indonesia yang baru merdeka, dengan mengorbankan jiwa, raga dan hartanya, katanya.
Dari peristiwa BBH ini sudah selayaknya untuk dihayati dan dijadikan inspirasi, serta sumber motivasi dalam mengisi kemerdekaan. Agar kita senantiasa memiliki jiwa dan semangat patriotik dalam mengisi kemerdekaan, ujarnya.***4***