Medan (Antaranews ) - Panen padi dari dua Kelompok Tani Sada Taki, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Sumbul dan Kelompok Tani Cinta Karya, Desa Berampu, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumut, Dr Khadijah El Ramija Lubis di Medan, Sabtu, mengatakan varietas yang dikembangkan adalah Ciherang merupakan benih bantuan dari Dinas Pertanian, tahun 2017.
Namun, menurut dia, sangat disayangkan pemakaian varietas tersebut,sudah sangat rentan dengan serangan hama dan penyakit terutama pada saat curah hujan tinggi seperti yang dialami petani pada musim tahun ini.
"Hal ini, terbukti dari provitas yang hanya mampu mencapai 4,5 hingga 5 ton per hektare.Kondisi di lapangan, banyak tanaman yang terserang bakteri Hawar Daun atau yang sering disebut petani dengan Kresek," ujar Khadijah.
Ia mengatakan, pihak BPTP Balitbangtan Sumut juga menyarankan kepada petani agar tidak menggunakan varietas jabal dan harus ada giliran varietas baru yang adaptif untuk dataran tinggi seperti Inpari 26, Inpari 27, serta Inpari 28.
Hasil diskusi dengan ketua kelompok tani dan beberapa petani di Desa Kuta Gugung dan Desa Berampu yang dikunjungi bahwa mereka sangat berminat untuk mengembangkan varietas baru dan memohon untuk dibimbing menjadi penangkar benih.
"BPTP Sumut, dalam waktu dekat ini akan memberikan bimbingan dan fasilitasi benih sumber sebagai inisiasi pengembangan penangkar benih di dua desa itu sebagai percontohan," ucapnya.
Khadijah menjelaskan, harga rata-rata gabah kering panen mencapai Rp4.500 hingga Rp 5.000 per kg, sedangkan harga beras mencapai Rp11.000 hingga Rp12.000 per kg.
Meskipun harga tergolong cukup tinggi, namun petani di daerah tersebur tidak ada mengalami keluhan.
Panen padi sejak bulan Januari 2018, di Desa Berampu mencapai seluas 1.000 hektare dari luas sawah yang dimiliki, yaitu 1.700 hektare.Sedangkan Desa Kuta Gugung mengalami panen padi seluas 310 hektare.
"Direncanakan pada bulan Pebruari, kedua kelompok tani itu akan menanam padi, dan sangat mengharapkan bisa difasilitasi untuk mendapatkan benih bermutu," kata Kepala BPTP Balitbangtan Sumut.