Samosir, 1/8 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten Samosir membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat tahun untuk menata dan membersihkan perairan Danau Toba dari keramba jaring apung (KJA).
"Kita optimis dalam kurun waktu itu sudah bisa zero KJA," ujar Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Senin di Pangururan.
Rapidin mengatakan, pemkab Samosir masih mencari penyelesaian yang baik, karena menyangkut kehidupan 2.000 pekerja di PT Aquafarm Nusantara dan 1.200-an warga yang membuka usaha keramba jaring apung.
Sementara Pemkab Samosir memiliki anggaran yang terbatas untuk merealisasikan pembersihan KJA yang jumlahnya diperkirakan mencapai 882 unit.
Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk merumahkan tenaga kerja dari PT Aquafarm Nusantara dan warga petambak sebelum mendapatkan pekerjaan atau usaha lain, kira-kira Rp40-50 miliar.
"Jadi memang ini tidak segampang yang kita pikirkan. Tetapi perlu ada solusi dan kebijakan menuju zero KJA, karena ini bukan hal yang gampang," kata Rapidin.
Pemkab Samosir kata Rapidin, telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan menunggu untuk ditindaklanjuti.
Rapidin berharap, kawasan Danau Toba sebagai satu dari 10 destinasi wisatawan di Indonesia, dan dengan adanya pembentukan Badan Otorita akan lebih mempercerpat pengembangan pariwisata di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba.
Samosir Butuh Empat Tahun Bersihkan Keramba
Selasa, 16 Agustus 2016 8:22 WIB 1657
"Jadi memang ini tidak segampang yang kita pikirkan. Tetapi perlu ada solusi dan kebijakan menuju zero KJA, karena ini bukan hal yang gampang," kata Rapidin.