Medan,9/4 (Antarasumut)-Ribuan pasang mata pengunjung menyaksikan penampilan Tapanuli Selatan (Tapsel) di pentas malam seni dan budaya PRSU 2016 Tapian Daya, Medan, yang merasa cukup cukup menghibur.
Demikian pemantauan ANTARA Sumut, Jumat (8/4) malam, dimana terlihat setiap group seni yang mentas langsung disambut tepuk tangan yang riuh pengunjung. Tanpa terkecuali penampilan kolaborasi (perpaduan) musik tradisional Tapsel-modern.
Ketua panitia Drs H Ahmad Buchori Siregar MM, penampilan yang prima dan bagus merupakan upaya menyuguhkan sekaligus memperkenalkan seni budaya Tapsel ke publik pengunjung PRSU.
Kolaborasi musik tradisional perpaduan gondang, topap, gordang sembilan, saleot, suling dan musik modren keybord dan drum mengundang decak kagum yang hadir.
Demikian musik gondang dan onang-onang diwarnai pencak tradisional juga mendapat perhatian pengunjung PRSU di malam pagelaran seni dan budaya Tapsel yang acaranya dibuka Bupati Tapsel H Syahrul M.Pasaribu itu.
Tari (diiringi lagu kijom kijom, endeng endeng dan boru enggan) dipersembahkan siswa/i SMAN 2 Plus Sipirok dan SMKN 1 Sipirok yang diiringi kolaborasi musik tradisional dan modern membuat penonton larut hingga tengah malam.
Diselingi puisi Tapsel membangun,
Tari kreasi (marloncah) yang yang menggambarkan budaya gotong royong muda mudi masyarakat Tapsel di sawah semakin mengingatkan kerinduan warga akan kampung halamannya.
Kerinduan akan kampung halaman semakin terasa disaat kolaborasi musik daerah-modern mengiri lagu 'balun balun bide' ditampikan, ditambah tari kreasi boru tulang. "Tari boru tulang menggambarkan budaya Dalihan Natolu muda mudi Tapsel," ujar Buchori.
Sementara penampilan drama 'Marudan marlas niari" sesuai tema pagelaran seni dan budaya Tapsel ini, dimana digambarkan kerja keras orangtua yang tak kenal lelah dibawah hujan dan terik cari uang walau dengan jalan hutang demi anak agar menjadi orang berhasil (sarjana-red) cukup 'mengoyak' perasaan penonton.
Dikesempatan ini, ketua panitia Buchori mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengunjung yang telah membagi waktu hadir demi kecintaan dan kerinduan warga akan seni budaya Tapsel.