Medan (Antaranews Sumut) - Penampilan seni tari flora/fauna cukup memukau ribuan pengunjung pada malam pagelaran seni/budaya Kabupaten Tapanuli Selatan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Medan Tahun 2018, Sabtu malam Minggu.
Seni tari kekayaan hayati flora/fauna ini menggambarkan betapa kayanya ekosistem Tapanuli Selatan dengan berbagai hayati yang dimiliki seperti flora-fauna langka yang belum tentu ada di daerah lain.
Contoh seperti Flora atau tumbuhan bunga bangkai dengan nama latin amorphophallus titanum, fauna seperti burung enggang atau rangkong sejenis burung yang paruhnya berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran.
Kemudian harimau sumatera (panthera tigris sumatrae), orangutan (pongo tapanuliensis) dan menjadikan hutan Batangtoru telah menjadi pusat perhatian dunia khususnya pemerhati lingkungan.
Baca juga: Bupati: Malam pentas seni momentum pembinaan seni budaya
Ribuan pengunjung yang memadati open stage PRSU larut di kecerahan malam akibat terhipnotis hiburan tarian flora/fauna apalagi salah satu pemain musik tradisional daerah Tapanuli Selatan yang mengiringi pentas adalah Ketua TP. PKK Tapanuli Selatan Syaufia Lina Syahrul M. Pasaribu.
Sebelumnya pada pembukaan acara Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu mengatakan patut di syukuri akan keberagaman hayati yang merupakan kekayaan yang langka yang dimiliki daerah Tapanuli Selatan.
"Karenanya mari kita jaga ekosistem Tapanuli Selatan dengan baik demi keberlangsungan keberagaman hayati yang menjadi aset penting daerah dalam rangka menyelamatkan flora/fauna langka dari kepunahan,"kata Syahrul.
Tidak kalah menarik dengan drama 'hata bosi' yang merupakan seni budaya kearifan lokal masyarakat Tapanuli Selatan yang menambah suasana open stage PRSU semakin semarak.
Rika salah seorang Mahasiswa asal Tapanuli Selatan yang tinggal belajar di kota Medan mengaku cukup berkesan dan terhibur atas apa yang di suguhkan/persembahkan Pemkab Tapanuli Selatan di pagelaran seni budaya PRSU ke-47 Tahun 2018 ini.
Rika juga sepakat/setuju apa yang di sampaikan Bupati Tapanuli Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu yang mengajak masyarakat daerah untuk tetap bisa menjaga ekosistem demi kelangsungan keberagaman hayati yang ada di dalamnya.
Demikian halnya dengan sejumlah kesenian dan budaya yang di pentaskan Rika menyambut positif dalam rangka mempertahankan ke arifan lokal yang di bungkus dalam adat 'dalihan natolu' sebagai upaya menghempang masuknya budaya kebarat-baratan ke Tapanuli Selatan.
Pementasan flora-fauna gambarkan hayati Tapsel
Minggu, 25 Maret 2018 14:04 WIB 8952
Karenanya mari kita jaga ekosistem Tapanuli Selatan dengan baik demi keberlangsungan keberagaman hayati yang menjadi aset penting daerah dalam rangka menyelamatkan flora/fauna  langka dari kepunahan