Medan, 17/3 (Antara ) – Asian Agri sebagai salah satu perusahaan penghasil bibit sawit unggul bersertifikasi di Indonesai dengan nama Topaz, berkeinginan dapat mendukung peningkatan produksi sawit masyarakat termasuk di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
"Jadi selain untuk keperluan peningkatan produksi sawit perusahaan, Asian Agri juga menjual bibit ke masyarakat dan berharap masyarakat Madina menggunakan bibit Topaz agar produksi bisa meningkat dan bagus," ujar Head Assistant Seed & Production Asian Agri, Sucipto di Medan, Kamis.
Dia mengakui salah satu daerah yang menjadi tempat pengenalan bibit Topaz adalah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Asian Agri mislanya ikut di Pameran Pembangunan Peringatan HUT ke-17 Madina yang digelar di Panyabungan 6-12 Maret lalu.
Di pameran itu dijelaskan keunggulan bibit Topaz kepada para pengunjung termasuk kepada Pelaksana tugas Gubernur Sumut, H T Erry Nuradi dan Bupati Madina, H Dahlan Hasan Nasution yang sempat menyinggahi stan Asian Agri.
Bibit unggul Topaz merupakan produksi dari OPRS (Oil Palm Research Station) milik dari PT. Tunggal Yunus Estate- salah satu unit bisnis dari Asian Agri Group-- di Desa Petapahan Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Varietas unggul kelapa sawit D x P Topaz sudah memperoleh izin pelepasan varietas sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/I/2004 tertanggal 16 Januari 2004.
Menurut Sucipto, bibit Topaz yang dipamerkan di Madina, terdiri dari 4 varietas, yakni Topaz 1 (dura Deli x pisifera Nigeria), Topaz 2 (dura Deli x pisifera Ghana), Topaz 3 (dura Deli x pisifera Ekona) dan Topaz 4 (dura Deli x pisifera Yangambi), yang masing-masing memiliki berbagai keunggulan.
"Ke-4 varietas bibit Topaz itu memiliki berbagai keunggulan, diantaranya cepat berbunga sehingga berpotensi untuk panen lebih awal; kandungan minyaknya tinggi, produksi TBS-nya juga tinggi dan dapat beradaptasi pada lahan marginal,†ujarnya.
Produktivitas bibit Topaz yang tinggi terlihat dimana pada tahun pertama produksi tandan buah segar (TBS) sudah bisa di dikisaran 15 – 20 ton per hektare dan pernah mencapai 24 ton per hektare.
Kandungan minyak (CPO) juga di atas 5 ton per hektare dengan rendemen sekitar 21 persen.
Sedangkan di tahun kedua, produksi TBS bisa mencapai 25 ton per hektare, kandungan minyak CPO dapat mencapai 6 ton per hektare dengan rendemen 24 ton per hektare.
Tren produksi tersebut akan terus meningkat sesuai dengan umur tanaman.
Untuk kebutuhan perusahaan dan memenuhi permintaan masyarakat seperti kelompok tani, petani kecil dan juga perusahaan perkebunan lainnya, tahun 2016 ini, produksi benih Topaz ditargetkan bisa mencapai 15 juta kecambah.
Humas Asian Agri, Lidya Veronica Ginting, mengatakan, keikut sertaan Asian Agri dalam Pameran Pembangunan di Madina adalah salah satu upaya agar masyarakat dapat meningkatkan produksi kebun sawitnya.
Serta membuka dan mempermudah akses petani sawit khususnya petani sawit di Kabupaten Madina untuk mendapatkan sawit unggul yang berkualitas.
“Saat ini merupakan momentum penting untuk intensifikasi kebun rakyat yang akan memasuki masa replanting," katanya.
Menurut Lidya, periode replanting merupakan suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk menggantikan tanaman yang produktivitasnya rendah dengan benih baru yang memiliki potensi produktivitas yang tinggi.
"Asian Agri berharap pameran di Madina membuka dan mempermudah akses bagi petani sawit di kabupaten itu untuk dapat memperoleh bibit sawit unggul yang asli †ujarnya.
Asian Agri, katanya, adalah salah satu perusahaan perkebunan sawit ternama yang mengelola 160.000 hektare kebun sawit, dimana 60.000 hektare dari lahan yang dikelolanya merupakan lahan milik petani dengan pola kerja sama kemitraan KKPA/Plasma.
Sukses bermitra dengan masyarakat selama 25 – 28 tahun, dewasa ini, sebagian besar areal kebun petani plasma/KKPA tersebut akan memasuki masa peremajaan / replanting.
"Agar kesuksesan itu terus berlanjut, maka Asian Agri akan terus melakukan berbagai inovasi untuk dapat memaksimalkan produksi kebun petani binaannya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan momentum replanting untuk menggunakan bibit unggul kelapa sawit Topaz.," katanya.
Bibit Topaz sudah terbukti unggul dengan melihat hasil kebun inti Asian Agri yang sangat memuaskan.