Padangsidimpuan 12/1 (Antarasumut)- Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan telah berupaya maskimal untuk memenuhi kebutuhan ikan dengan menggalakkan budi daya ikan tawar dalam kolam, lubuk larangan air sungai dan unit pembenihan rakyat (UPR), namun tetap saja tidak berdaya memenuhi kebutuhan ikan karena tingginya kebutuhan akan ikan di daerah kita (Padangsidimpuan.red).
Diperparah lagi Padangsidimpuan tidak memiliki laut sehingga ikan laut musti didatangkan dari luar kota Padangsidimpuan. Bayangkan saja, dalam sehari warga Padangsidimpuan membutuhkan rata-rata 17,6 ton ikan tawar maupun ikan laut.Sementara daerah itu hanya mampu menyediakan ikan tawar saja yaitu sebanyak 7,5 persen atau sekira 1,2 ton per hari dari total kebutuhan ikan per hari kota Padangsidimpuan.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, melalui Kepala Bidang Peternakan Dan Perikanan Bambang S di kantornya, Batunadua, Padangsidimpuan, Senin (11/1) menyampaikan kepada awak media "Artinya sebanyak 92,5 persen atau 16,4 ton kebutuhan ikan setiap hari musti didatangkan dari luar kota," ujar .
Jumlah kebutuhan ikan rata-rata perhari warga kota Padangsidimpuan disesuaikan perhitungan nasional dimana setiap individu dari sekira 200 ribu jiwa lebih penduduk mengkonsumsi ikan sebanyak sekira 0,088 ons per hari dengan pola makan tiga kali sehari.
Pihaknya sudah melakukan berbagai langkah dengan memotivasi warga memaksimalkan lahan untuk kolamikan atau budidaya ikan air tawar dengan memberikan bibit ikan untuk digemukkan sehingga bisa menekan pasokan ikan dari luar daerah.
"Segala jurus sudah kita lakukan untuk mengembangkan budi daya ikan tawar,namun kendalanya lahan yang tersedia untuk dijadikan kolam cukup terbatas. Hampir semua aliran sungai di Padangsidimpuan sudah dijadikan warga sebagai lubuk larangan untuk membesarkan ikan, namun itupun panennya tebatas,"terangnya.
Diapun tidak menampik kekurangan ikan ini bisa memicu inflasi di Padangsidimpuan.