Tanjungbalai, Sumut, 18 (Antara) - Sejumlah fraksi di DPRD Kota Tanjungbalai menyoroti kebutuhan air bersih yang dinilai belum terpenuhi dengan baik sehingga sering menjadi keluhan masyarakat di daerah itu.
Penilaian tentang buruknya pendistrbusian air bersih oleh PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai itu disampaikan sejumlah legislator dalam rapat paripurna DPRD agenda pandangan umum fraksi atas LKPJ Pemkot Tanjungbalai tahun 2014, Selasa.
Menurut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tanjungbalai Herna Veva, kualitas dan distribusi air bersih di daerah itu masih jauh dari yang diharapkan.
Distribusi air kepada pelanggan tidak lancar. "Airnya keruh dan pendistribusiannya tidak lancar sehingga membuat konsumen resah dan setiap hari mengeluh," katanya.
Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Tanjungbalai Nesi Ariyani mengatakan, keluhan dari masyarakat mengenai kualitas pelayanan PDAM Tirta Kualo layak dimaklumi karena masyarakat jarang mendapatkan pasokan air bersih meski rajin membayar rekening.
"PDAM pantas bersyukur karena belum ada masyarakat yang tergerak untuk melaporkan masalah ini ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PPP Muhammad Yusuf mempertanyakan keberadaan instalasi pengolahan air (water treatment plan/WTP) III di Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar.
Instalasi tersebut dinilai belum mampu difungsikan secara maksimal sehinga tidak memberikan manfaat besar untuk memproduksi air bersih yang merupakan kebutuhan masyarakat.
"Padahal beberapa waktu lalu, WTP tersebut telah diresmikan penggunaannya," ujar Yusuf.
Keprihatinan atas kinerja PDAM Tirta Kualo juga disampaikan Ketua Fraksi Demokrat Nasional DPRD Tanjungbalai Ridwan Ritonga sehingga merasa layak untuk mempertanyakan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu.
Keempat pimpina frasksi tersebut berharap Pemkot Tanjungbalai dapat menyelesaikan krisis air bersih yang terjadi sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyaralat. ***4***
(T.KR-YWK/B/I023/I023) 18-08-2015 17:56:45