Tanjung Balai (ANTARA) - Anggota DPRD Tanjung Balai dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Dedi Sanatra berharap kepada Wali Kota terpilih Mahyaruddin Salim dan Wakilnya Fadly Abdina setelah dilantik nanti, lebih dulu fokus menangani persoalan sampah yang pasti menjadi "warisan" Wali Kota saat ini.
"Kita melihat penanganan sampah di tengah maupun pinggiran Kota tidak ditangani secara maksimal oleh Pemerintah Kota. Sehingga menjadi preseden buruk sebagai "warisan" Wali Kota Tanjungbalai saat ini," kata Dedi saat ditemui di gedung Dewan setempat, Rabu.
Menurut Dedi, pasangan Wali Kota Tanjung Balai terpilih akan memikul tanggungjawab untuk memberikan pelayanan publik secara global, termasuk persoalan sampah yang terus dikeluhkan warga akibat tidak ditangani dengan baik.
Dikatakannya, visi-misi pasangan Wali Kota terpilih dalam kampanye beberapa waktu lalu, salah satunya bidang kesehatan, dimana akan menjamin kesehatan masyarakat.
Perlu diketahui, jaminan kesehatan tersebut mungkin tidak akan bisa terwujud jika sampah organik maupun non organik masih berserakan bahkan "menggunung" di beberapa titik sehingga rentan menjadi sumber penyakit yang mengancam kesehatan warga.
"Penyakit bisa datang dari mana saja dan mudah tersebar melalui bakteri dari tumpukan sampah. Karena itu, kita sangat berharap penanganan sampah menjadi fokus Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih," ujar Dedi.
Dedi juga menyoroti kisruh Biaya Operasional Persampahan (BOP) yang saat ini tengah diperebutkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan para Camat se Kota Tanjung Balai.
Kisruh antara DLH dan Camat bermula dari wacana Pemerintah Kota yang akan mengembalikan gaji petugas persampahan di enam Kecamatan ke Dinas Lingkungan Hidup. Pihak DLH beralasan tidak mau hanya menerima pelimpahan gaji. Pihak DLH menuntut biaya operasional dan perawatan yang selama ini berada di kantor Kecamatan.
DLH beralasan jika biaya biaya tersebut tidak diikut sertakan, mereka tidak akan dapat mengkontrol petugas Kecamatan, sebab DLH tidak memiliki kewenangan atas petugas persampahan di Kecamatan.
"Hendaknya kisruh tersebut tidak berkepanjangan. Harus ada penyelesaian agar penanganan sampah secepatnya dapat diselesaikan," ujar Dedi Sanatra yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Tanjung Balai.