Tanjungbalai (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota (Sekfakot) Tanjung Balai Nurmalini Marpaung menyebut bahwa ia tidak mengetahui adanya penjolokan dana pusat sebesar Rp6 Triliun sebagaimana pengakuan ketua Fraksi partai PDI Perjuangan DPRD Tanjung Balai Eriston Sihaloho.
"Saya tidak tahu yang dimaksud pak Eriston Sihaloho itu, apalagi penjolokan itu menggunakan uang pribadi beliau. Saya juga baru dengar ini, nanti coba saya kroscek dulu dengan beliau," kata Nurmalini kepada wartawan, Rabu,(31/1/24).
Nurmalini menjelaskan, alokasi dana pusat sudah ditetapkan ke setiap daerah. Dengan jumlah yang signifikan mencapai Rp6 triliun seperti dikatakan pak Eriston, itu tidak mungkin.
"Paska COVID 2019 kemarin, alokasi dana pusat ke daerah saja ada pengurangan," ujarnya
Sebagai informasi, sebelumnya ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tanjung Balai Eriston Sihaloho menyatakan pihak Pemkot Tanjung Balai belum membayar uang pribadinya dalam upaya menjolok dana pusat sebesar Rp6 Trilliun.
Pernyataan tersebut diungkapan Eriston Sihaloho dalam kegiatan reses pertama masa sidang kedua anggota DPRD Kota Tanjung Balai tahun 2024, bertempat di kediamannya, Senin (29/1/12024) sebagaimana pemberitaan dilansir media online GirPos.com
Ditulis dalam pemberitaan, awalnya dihadapan konstituennya Eriston membahas kondisi PDAM Tirta Kualo, kemudian melebar kepada perjuangannya untuk masyarakat dalam mengupayakan agar Pemkot Tanjung Balai tidak dibubarkan karena mengalami disclaimer selama dua tahun.
Eriston juga menyoroti gagalnya dana masuk ke Kota Tanjung Balai di tahun 2023 sebesar Rp 550 milyar yang diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp350 Miliar dan pengganti tanaman padi berupa tanaman holtikultura (pemanfaatan lahan tidur) akibat pihak berkompeten tidak dapat menyiapkan Detail Enggenering Desain (DED) yang dibutuhkan program ini.
Akhirnya dana tersebut diambil Kota Padang Sidempuan dan Kota Pematang Siantar.
“Saya juga telah menggunakan uang pribadi guna menjolok dana sebesar Rp6 trilliun dari pusat supaya masuk ke Kota Tanjung Balai, namun hingga sekarang ini belum ada diganti oleh Pemkot Tanjung Balai, uang saya itu,” tegas Eriston seperti dilansir GirPos.com (30/1/2024).