Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyatakan wilayah Sumatera Utara selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah diperkirakan mengalami musim kemarau.
"Cuaca di Sumatera Utara selama bulan Ramadhan atau Maret diperkirakan masuk periode musim kemarau pertama," ucap Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho di Medan, Ahad.
Periode puncak musim kemarau pertama di wilayah Sumatera Utara ini, lanjut dia, terjadi selama dua bulan, yakni Maret dan April 2025.
Di Sumatera Utara yang meliputi 33 kabupaten/kota ini ada dua puncak musim hujan dan musim kemarau yang terjadi saling bergantian dalam setahun.
"Puncak musim kemarau pertama pada Maret dan puncak musim hujan pertama pada Juni. Nanti selanjutnya puncak musim kemarau kedua dan puncak musim hujan kedua," tutur Hendro.
Pihaknya mengimbau masyarakat di wilayah Sumatera Utara agar mengurangi aktivitas di luar rumah karena menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
"Masyarakat kami imbau agar menjaga asupan air minum terkait aktivitas puasanya supaya berjalan lancar," ujar dia.
Hendro juga mengungkapkan, berdasarkan analisis pihaknya, dalam beberapa hari terakhir cuaca panas disertai hujan masih terjadi, khususnya Kota Medan.
"Mengapa sekarang kok masih hujan ya?. Itu karena masih ada gangguan-gangguan atmosfer di bagian barat Sumatera sampai ke Medan. Ini gangguan regional," katanya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa saat ini di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan periode musim kemarau pertama dengan suhu udara 32 derajat Celcius.
"Dari pengamatan kami, rata-rata suhu di Medan 32 derajat Celcius," ujar Hendro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BBMKG Medan: Sumatera Utara selama Ramadhan alami musim kemarau