Sipahutar, Sumut, 29/6 (Antara) – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Bupati Nikson Nababan menyerahkan bantuan beras sebagai kebutuhan pangan bagi 564 jiwa warga enam Desa di Kecamatan Sipahutar yang belum lama ini mengalami bencana angin puting beliung, Senin.
“Kita harus bangkit. Milikilah kesadaran untuk membangun diri, keluarga, dan anak-anak. Mari jadikan peristiwa bencana alam sebagai motivasi agar kita lebih maju lagi. Jangan tunggu orang lain mengangkat derajat perekonomian kita, tetapi kita harus bangkit bersama-sama,” ujar Bupati ditengah agenda penyerahan bantuan di Gereja HKBP Simarhoppa Kecamatan Sipahutar, Taput.
Ditegaskannya, setiap warga harus berbenah, memacu semangat kearah yang lebih baik lagi.
“Apa yang kita sampaikan ini, kiranya dapat membantu masyarakat di Kecamatan Sipahutar yang mengalami gagal panen akibat bencana alam puting beling pada waktu lalu,” ujar Nikson.
Bupati juga mengimbau agar masyarakat memberikan dukungan penuhnya atas program-program pemerintah dalam mewujudkan Tapanuli Utara menjadi lumbung pangan, lumbung SDM yang berkualitas dan daerah wisata.
“Saya akan berupaya memberikan yang terbaik. Apa yang ada didaerah kita ini kita jaga bersama, bukan saling membiarkan. Sekolah yang rusak akibat bencana ini juga tanggung jawab kita bersama, apabila kita kerjakan bersama, akan semakin mudah dan ringan demi kepentingan anak-anak kita. Mari bergotongroyong membenahi apa yang rusak, dan apa yang kurang demi kemajuan kita bersama,” katanya.
Selain menyerahkan bantuan berupa beras sebanyak 400 gram per jiwa untuk 564 jiwa atau 116 KK. Bupati Taput juga menyerahkan alat pembuat pupuk organik cair dan juga alat pengusir hama monyet kepada masyarakat Sipahutar.
Sekedar informasi, penyerahan bantuan oleh Pemkab tersebut menyikapi peristiwa angin puting beliung yang dibarengi turunnya hujan es yang merusak sejumlah 53 unit rumah warga dan gedung sekolah di Dusun Simarhompa, Desa Siabal-abal III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Rabu, 6 Mei 2015 lalu.
Tidak hanya merusak bangunan, sejumlah 564 jiwa atau 116 KK, warga di enam Desa, yakni Desa Siabal-abal III, Desa Siabal-Abal II, Desa Siabal-abal IV, Desa Aeknauli I, Desa Onan Runggu I dan Desa Sipahutar III, Kecamatan Sipahutar, yang menggantungkan hidup dari hari bertani, mengalami gagal panen.