Sipahutar, Sumut, 7/5 (Antara) – Terjangan angin puting beliung yang dibarengi turunnya hujan es merusak sejumlah 53 unit rumah warga dan gedung sekolah di Dusun Simarhompa, Desa Siabal-abal III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kamis.
Pantauan Antara, bencana alam ini telah menyebabkan kerusakan atas 49 unit rumah warga, 3 gedung sekolah, serta 1 gedung PAUD, di lokasi kejadian. Meski tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerusakan serius yang dialami 53 unit bangunan, ditaksir menyebabkan kerugian materil ratusan juta rupiah.
Muksin Panjaitan, warga setempat menuturkan jika bencana alam itu sungguh mengejutkannya. Hujan yang terjadi mulai Rabu (6/5) malam, kemarin, disebutnya sangat mengerikan. Hujan es yang cukup deras disertai terpaan angin yang cukup dasyat yang selama ini tidak pernah melanda dusunnya.
“Saat ini warga tidak bisa tinggal di rumah dan diungsikan ke barak pengungsian. Untung saja tim medis dari UPT Puskesmas Sipahutar segera tanggap untuk membentuk posko yang memantau kondisi kesehatan warga,” sebutnya.
Mengetahui kejadian ini, bantuan spontanitas senilai Rp 20 juta rupiah, langsung disampaikan Bupati Taput Nikson Nababan, yang turun ke lokasi dan menyambangi warga yang menjadi korban bencana.
“ Ini merupakan bencana alam, percayalah akan ada hikmah dibalik bencana ini. Saya sudah pernah menginjak Australia, di benua itu sering dilanda angin topan maupun puting beliung. Namun jarang rumah penduduk rusak diakibatkan masih ada penyangga berupa pepohonan untuk menahan laju angin. Jika disekitar kampung ditanami pepohonan, bisa saja meminimalisir angin menghantam rumah penduduk. Untuk itu bersahabatlah dengan alam dan jangan merusaknya,” kata Nikson.
Menurut data resmi yang diutarakan Kepala Desa setempat, sejumlah 28 unit rumah warga mengalami kerusakan parah, rusak sedang 19 unit dan ringan 3 unit. Sementara, 3 unit bangunan sekolah mengalami kerusakan pada atap.