Jakarta (ANTARA) - Generasi Z yang kini memasuki usia produktif diimbau untuk mulai mengajukan asuransi guna mengantisipasi risiko finansial yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Pakar keuangan menilai bahwa proteksi kesehatan dan jiwa menjadi kebutuhan penting, terutama di tengah tren kenaikan biaya rumah sakit yang mencapai 10–15 persen per tahun.
Risiko kesehatan dan kecelakaan disebut tidak mengenal usia, sehingga Gen Z yang baru mulai memperoleh penghasilan dinilai rentan jika tidak memiliki perlindungan finansial. Tanpa asuransi, pengeluaran mendadak akibat sakit atau musibah berpotensi mengganggu stabilitas keuangan pribadi.
Tergantung kebutuhan, sebagian Gen Z mungkin menganggap asuransi belum perlu diajukan, walaupun ada pula sebagian yang sudah menyadari pentingnya mendapat proteksi asuransi.
Pengajuan asuransi pada usia muda juga menawarkan keuntungan berupa premi yang lebih terjangkau. Perusahaan asuransi umumnya menilai pemohon usia 20-an memiliki risiko rendah, sehingga beban biaya perlindungan dapat lebih ringan. Platform layanan asuransi seperti Cermati menyediakan fitur perbandingan untuk membantu Gen Z memilih produk sesuai kebutuhan.
Selain itu, lonjakan biaya layanan medis akibat kemajuan teknologi, kenaikan operasional fasilitas kesehatan, dan perubahan gaya hidup menjadi alasan penting mengapa asuransi kesehatan perlu diajukan lebih awal. Masyarakat diimbau memeriksa kecukupan plafon pertanggungan serta mempertimbangkan layanan klaim cashless untuk kemudahan saat membutuhkan perawatan.
Perlindungan asuransi juga dinilai membantu generasi muda lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan. Dengan risiko finansial yang teralihkan ke penyedia asuransi, individu dapat lebih fokus pada pengembangan karier dan tujuan jangka panjang.
Para pakar menegaskan bahwa waktu terbaik bagi Gen Z untuk mengajukan asuransi adalah sedini mungkin agar manfaat perlindungan dapat dirasakan secara maksimal.

