Tanjung Balai (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tanjungbalai menggelar pembekalan dan uji kompetensi tenaga kerja konstruksi yang diikuti 100 orang perserta, dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Mahyaruddin Salim, Selasa.
Kepala Dinas PUTR Kota Tanjungbalai, Tety Juliany Siregar, mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi di Kota Tanjungbalai.
Menurut Tety, jumlah tenaga kerja konstruksi yang tersedia di Kota Tanjungbalai relatif sedikit, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2022 hingga 2024) pihaknya baru dapat melaksanakan pembekalan atas tenaga kerja konstruksi untuk 9 jabatan kerja sebanyak 260 orang. Setelah dilakukan uji sertifikasi, hasilnya 257 orang dinyatakan lulus.
Jabatan kerja dimaksud diantaranya, Supervisor K3 Konstruksi, Petugas K3 Konstruksi, Petugas K3 Operator Listrik, Mandor Pekerasan Jalan, Tukang Pasang Bata, Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Gedung, Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan, Pelaksana Lapangan Pekerjaan Drainase Perkotaan dan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong.
Untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja konstruksi bersertifikat, sebagai salah satu aksi dukung bagi perwujudan Tanjungbalai Emas, maka tahun 2025 Dinas PUTR melaksanakan pembekalan dan uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk 4 (empat) jabatan kerja.
"Jumlah peserta yang mengikuti, seluruhnya 100 orang, yaitu pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung, pelaksana pekerjaan pemeliharaan jalan, pelaksana pekerjaan pemeliharaan sungai, operator alat berat yakni bekhoe loader dan tandem roller," kata Tety Juliany Siregar.
Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim berharap pembekalan dan uji kompetensi bermanfaat bagi peserta untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi di Kota Tanjungbalai.
"Melalui kegiatan pembekalan dan uji kompetensi ini, kita ingin tercipta tenaga kerja konstruksi yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah," kata Mahyaruddin.
Ia melanjukan, dunia konstruksi terus berkembang, baik dari sisi teknologi, keselamatan kerja, maupun standar kualitas. Karena itu, pembekalan dan uji kompetensi tenaga kerja konstruksi menjadi kebutuhan mendesak, agar para pekerja kita memiliki kompetensi yang diakui, serta mampu bersaing dan beradaptasi dengan tuntutan zaman.
"Pembekalan dan uji kompetensi, serta pembinaan tenaga kerja konstruksi tidak boleh berhenti hanya pada pelatihan teknis, tetapi harus diikuti dengan penguatan aspek keselamatan dan kesehatan kerja, serta pemahaman terhadap standar mutu pembangunan nantinya," kata Mahyaruddin mengakhiri sambutannya.
Sesuai catatan, pembekalan dan uji kompetensi tenaga kerja konstruksi itu menghadirkan narasumber dari LSP Astekindo Konstruksi Mandiri dan LSP Petakindo Konstruksi Mandiri selaku lembaga sertifikasi profesi yang ditunjuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk tenaga kerja konstruksi, serta Acessor yang dihunjuk P3SM untuk melakukan uji sertifikasi.
