Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan 3.400 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menstabilkan harga bahan pokok itu di pasaran.
"Sebanyak 3.400 ton beras SPHP itu telah disalurkan ke seluruh mitra," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Lebih lanjut, Budi mengatakan mitra tersebut di antaranya pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, gerai pangan binaan pemerintah daerah, Rumah Pangan Kita (RPK) serta swalayan/toko ritel modern, gerakan pangan murah Polri maupun TNI.
Menurutnya, penyaluran terbanyak dilakukan pada gerakan pangan murah (GPM) Polri maupun TNI. Seperti di Sumut saja GPM dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara maupun Komando Distrik Militer (Kodim) setempat sampai jajaran terbawah.
"Karena institusi itu sampai ke tingkat bawah, seperti kepolisian sektor maupun komando rayon militer setempat. Jadi dengan adanya itu, bisa sampai ke masyarakat yang ada di daerah Sumut," katanya.
Budi mengatakan dalam peningkatan jumlah kuota penyaluran, Bulog Sumut juga melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Sumut dalam agenda gerakan pangan murah.
"Dijadwalkan gerakan pangan murah itu dilakukan pada 25 Agustus ini, untuk itu kami meminta kepada pemerintah daerah agar berperan aktif dalam penjualan beras SPHP itu untuk menstabilkan harga pangan itu di pasar," kata Budi.
Menurut dia, penyaluran itu dilakukan sesuai kebutuhan pihak ritel modern dalam permintaan pasokan beras SPHP tersebut, namun tetap mengikuti peraturan bahwa setiap pembeli hanya bisa mendapatkan maksimal 10 kilogram.
"Aturan dalam penjualan tetap sama dengan mitra lainnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kilogram," katanya.
Budi mengatakan untuk stok beras di gudang sekitar 48.000 ton, masih cukup untuk kebutuhan di Sumut. Apalagi, diprediksikan pada September mulai masuk musim panen di wilayah itu untuk penyerapan gabah kering panen (GKP).
