Medan (ANTARA) - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara (Sumut) menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang mengatasnamakan HMI untuk berunjuk rasa di Kantor DPD Partai Golkar Sumut tidak mewakili sikap resmi organisasi.
"Aksi tersebut atas kepentingan pribadi, bukan berasal dari HMI," tegas Ketua Badko HMI Sumut Muhammad Yusril Mahendra Butarbutar dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Selasa (22/7).
Dia menyampaikan bahwa pihaknya menolak keras penggunaan atribut maupun nama organisasi dalam aksi yang tidak melalui mekanisme kelembagaan.
“Kami sangat menyayangkan adanya oknum yang membawa nama HMI dalam aksi tersebut. Itu bukan keputusan organisasi dan melanggar AD/ART HMI,” kata Yusril.
Ia menilai, aksi unjuk rasa itu tidak memiliki dasar keputusan kolektif HMI dan tidak memiliki keterkaitan langsung dengan perjuangan organisasi.
“Jelas itu murni kepentingan pribadi. Jangan karena urusan pribadi nama HMI ikut tercemar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yusril juga menanggapi adanya dugaan bahwa aksi tersebut menyinggung nama baik Ketua AMPI Sumut. Ia menegaskan, Badko HMI Sumut tidak bertanggung jawab atas isi maupun tuntutan dalam aksi tersebut.
“Kami tidak bertanggung jawab jika ada narasi yang mencemarkan nama pihak lain. Itu bukan sikap resmi kami,” tegasnya.
Aksi yang direncanakan ini disebut muncul pasca beredarnya video yang memperlihatkan dugaan diskriminasi terhadap mahasiswa yang mengaku sebagai kader HMI saat melakukan aksi di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Meski demikian, Yusril menegaskan agar insiden tersebut tidak dijadikan alasan untuk membawa nama organisasi dalam kegiatan yang tidak prosedural.
“Kami meminta agar tidak ada lagi yang mengatasnamakan HMI untuk aksi-aksi yang tidak melalui mekanisme organisasi. Semua tindakan di luar garis kebijakan Badko HMI Sumut adalah tanggung jawab pribadi,” jelasnya.
