Langkat (ANTARA) - Gerakan Panen Padi Guna Mendukung Luas Tambah Tanam (LTT) Produksi dan Prioritas Tanaman Padi di area persawahan Desa Purwo Binangun, Kecamatan Sei Bingai, dimana setelah beralih kepada pupuk organik produksi padi meningkat dari lima ton menjadi 7,2 ton per hektarenya.
Kadis Kominfo Langkat Wahyudiarto menyampaikan hal itu di Stabat, Senin.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya strategis Pemerintah Kabupaten Langkat dalam meningkatkan produksi padi serta mendukung program ketahanan pangan nasional. Fokus utama dari gerakan ini adalah penggunaan pupuk organik oleh para petani guna mendongkrak hasil panen.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Syah Afandin menyampaikan apresiasi atas keberhasilan para petani yang mampu meningkatkan hasil panen dari sebelumnya lima ton menjadi 7,2 ton per hektar setelah beralih ke pupuk organik.
"Saya sangat senang dengan hasil panen kali ini. Ini merupakan bukti bahwa penggunaan pupuk organik membawa hasil nyata yang lebih baik. Selain kualitas meningkat, harga jual gabah saat ini juga cukup baik, mencapai Rp 6.600 per kilogram," ujarnya.
Bupati juga mengajak seluruh petani untuk senantiasa bersyukur dan terus bekerja keras dalam mengelola lahan pertanian.
"Sebagus apapun bibit dan pupuk yang digunakan, hasilnya tetap bergantung pada ridho Allah SWT. Saya akan terus memantau perkembangan pertanian di Langkat. Jika terjadi sesuatu yang merugikan petani, yakinlah saya akan berdiri paling depan membela kepentingan mereka,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Hendrik Tarigan menjelaskan bahwa pupuk organik telah terbukti meningkatkan produktivitas padi secara signifikan. Perhitungan melalui metode ubinan menunjukkan hasil yang meningkat drastis.
"Penggunaan pupuk organik ini memberikan dampak nyata. Petani juga tidak lagi khawatir soal harga jual, karena gabah dihargai Rp6.600 per kilogram. Ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian padi,” jelas Hendrik.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan sektor pertanian merupakan bagian dari visi dan misi Bupati Langkat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor unggulan yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan asli daerah.
Salah seorang petani, Efendi juga merasakan dampak positif dari penggunaan pupuk organik. Ia mengatakan, bukan hanya padi, tetapi tanaman lain seperti jagung dan cabai juga menunjukkan kualitas yang lebih baik.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Langkat menegaskan komitmennya dalam mendukung petani lokal dan menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah.