Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mendapat tamban beras sebanyak 20.000 ton dari Provinsi Aceh.
"Kami dapat tambahan dari Aceh tepatnya wilayah Selatan, karena panen cukup melimpah di daerah tersebut," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Senin.
Hanya saja, ia mengatakan, untuk sementara puluhan ton beras itu masih menunggu keputusan Bulog pusat untuk dialihkan ke kantor wilayah Sumut.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, jika sudah dialihkan secara otomatis lebih memperkuat stok beras dalam menstabilkan harga beras di provinsi beribu Kota Medan itu.
"Untuk sementara ini, stok di gudang sekitar 68.300 ton beras, jadi kalau tambahan dari Aceh sudah bisa diambil secara administrasi jadi mencapai 88.300 ton beras," ucapnya.
Menurut dia, tambahan stok beras dari Aceh tersebut cukup untuk pemenuhan kebutuhan sampai tiga bulan ke depan atau sampai Agustus 2025.
Apalagi, mengingat penyaluran batuan pangan maupun penjualan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) belum ada karena masih melihat kebutuhan pasar masih mencukupi.
"Walaupun begitu, kami tetap melakukan penyerapan gabah kering panen untuk mengejar target pada Mei ini yang mencapai
33.674.
Untuk awal Mei ini, realisasi Bulog Sumut telah menyerap sebanyak 27.950 ton gabah kering panen atau 14.800 setara beras ton atau sudah mendekati target yang ingin dicapai.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Bulog Sumut dan jajaran kantor cabang terus melalukan penyerapan di tingkat petani, karena,masih ada yang panen.
Seperti, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Asahan masih ada titik panen di tingkat petani.