Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, melakukan studi tiru ke Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, guna mempelajari dan mencari informasi atas tata kelola aset yang baik.
"Selain itu, Pemkot Depok juga ingin mempelajari tugas dan fungsi bagian umum Setda Kota Medan atas fasilitas pimpinan," ucap Asisten Administrasi Umum Setda Kota Medan Ferri Ichsan di Medan, Kamis, (6/2).
Pihaknya berharap melalui pertemuan ini dapat saling berbagi pengalaman, inovasi dan terobosan yang ada di masing-masing pemerintah daerah.
Pemkot Medan terus mengoptimalkan pemanfaatan aset dengan total nilai Rp30,49 triliun yang terdiri atas tanah Rp28,2 triliun, dan bangunan Rp2,29 triliun agar berdampak bagi perekonomian daerah.
Tercatat Pemkot Medan berupaya mengoptimalkan dan mewujudkan tertib hukum hak atas aset tanah yang dimiliki melalui proses hukum yang diselamatkan sebesar Rp363,7 miliar pada 2023.
"Saya berharap pertemuan ini membawa manfaat besar bagi kedua daerah, sehingga pelayanan kita kepada pimpinan dan masyarakat berjalan optimal," kata Ferri.
Pihaknya juga menerangkan, bahwa di masa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pemkot Medan terus melakukan pembangunan secara intens.
Pembangunan yang dilakukan saat ini, di antaranya proyek jalan layang di depan Stasiun Kereta Api hingga Urban Community Park Kebun Bunga yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
"Kami yakin pembangunan yang dilakukan bapak Wali Kota Medan demi kepentingan masyarakat Kota Medan"ujar Ferri sembari berharap Pemkot Depok dapat membawa hal yang baik dari Pemkot Medan.
Pj Sekda Kota Depok Nina Suzana menjelaskan, tujuan studi tiru ini untuk mengetahui bagaimana cara Pemkot Medan menata aset yang dimiliki dengan baik, khususnya terhadap aset kendaraan.
"Kenapa kita ke Medan, karena Pemkot Medan memiliki pendapatan asli daerah yang lebih besar. Jadi kita perlu banyak belajar terkait tugas-tugas di bagian umum termasuk pengelolaan aset," jelas Nina.