Medan (ANTARA) - Ketua DPRD Sumatera Utara Sutarto mengatakan, perlu koordinasi kuat antarpemangku kepentingan terkait permasalahan perlintasan kereta api di wilayah ini.
"Perlu adanya koordinasi yang kuat antarKementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia dan pemerintah daerah, menyikapi seringnya kecelakaan yang terjadi pada perlintasan sebidang, tanpa palang pintu," ujar Sutarto di Medan, Senin.
Dia mengatakan hal ini tak lepas dari insiden tabrakan kereta api dengan mobil SUV pada perlintasan di Kabupaten Deli Serdang, Sumut yang menewaskan enam orang dan satu kritis.
Perlu penjelasan terkait titik-titik mana saja di sepanjang jalur yang risiko paling tinggi. Berapa jumlah pada perlintasan sebidang yang belum dijaga," kata Sutarto.
Dia meminta PT KAI tidak hanya bebenah dari sisi penambahan kapasitas, peningkatan pelayanan dan modernisasi, melainkan sisi keamanan juga harus ditingkatkan.
"PT KAI memiliki pengamanan jalur kereta terpadu pada seluruh jalur itu, terutama pada jalur sebidang yang rawan kecelakaan," kata Sutarto.
Perlu ada penambahan marka, rambu dan sistem peringatan pada jalur perlintasan di sebidang tanah tersebut. Serta menurut Sutarto penambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga perlintasan di sebidang tersebut.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk taat peraturan dan rambu-rambu pada perlintasan sebidang kereta api dan lebih berhati-hati ke depannya," kata dia.
Sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Pakam mengevakuasi enam orang meninggal penumpang mobil jenis SUV akibat tabrakan dengan kereta api di Desa Sumberejo, Kecamatan Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Identitas korban yang meninggal dunia yakni berinisial RM (51) sebagai suami GDM (28) anak, STM (26) anak, YM (24) anak, DJM (22) anak , NMM (20) anak, dan kritis HM (52) istri yang merupakan warga Deli Serdang.