Para penarik ojek online (ojol) mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution menggratiskan retribusi parkir tepi jalan di lokasi non e-parking atau parkir elektronik di daerah ini.
Evan Gonzales, Barisan Ojek Online Pendukung Bobby Nasution (Bonbon) di Medan, Selasa (9/4), mengaku pihaknya yang paling banyak berurusan dengan parkir liar.
Setiap menjemput penumpang sebentar saja, lanjut dia, sudah dikutip retribusi parkir, begitu juga saat menjemput orderan makanan di Kota Medan.
"Menjemput orderan, kena parkir. Mengambil penumpang, kena parkir. Belum lagi dipotong komisi aplikasi dan sebagainya. Ini membuat kami resah selama ini. Adanya program pembebasan retribusi parkir, tentunya sangat membantu kami," ungkapnya.
Pihaknya mengapresiasi Bobby Nasution yang berani menjalankan program ini, dan berharap ditempatkan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan serta aparat keamanan di lokasi rawan pungutan liar.
Sebab beberapa kejadian belakangan ini, dimana masyarakat Kota Medan sebagai pemilik sepeda motor ribut dengan oknum juru parkir liar tidak boleh terulang lagi.
Dinas Perhubungan Kota Medan secara resmi menggratiskan biaya parkir di seluruh lokasi parkir konvensional dengan menarik seluruh surat perintah tugas pengawas di Medan, Selasa (2/4).
"Kejadian belakangan ini harus menjadi contoh agar petugas Dinas Perhubungan dan aparat keamanan menjaga kejadian serupa tidak terulang lagi. Selain itu, para oknum juru parkir liar tidak lagi melakukan pungutan liar," tegas Evan.
Dia menambahkan, kutipan liar dilakukan itu hanya menguntungkan sejumlah oknum tertentu dan merugikan masyarakat maupun Pemkot Medan dari segi pendapatan daerah.
Tentunya hal ini harus diberantas, sehingga kutipan liar berkedok retribusi parkir tepi jalan tidak terus dilakukan oleh sejumlah oknum.
"Kami harapkan petugas Dinas Perhubungan lebih aktif lagi di lapangan. Sebab, pembebasan retribusi parkir di kawasan non e-parking sudah dibebaskan. Adanya pengawasan ketat, parkir resmi akan terus bermunculan di sejumlah kawasan," tutur Evan.