Medan (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan menyebutkan puncak arus mudik dengan KM Kelud di Medan, yang merupakan waktu turunnya penumpang di Pelabuhan Belawan pada Senin ini terjadi di luar prediksi.
"Di luar prediksi kami karena ternyata penumpang yang turun di Medan dengan KM Kelud pada Senin (8/4) sebanyak 3.741 orang atau sesuai kapasitas maksimal KM Kelud selama masa Lebaran 2024. Ini menjadi puncaknya," ujar Kepala Cabang PT Pelni Medan Biwa Abi Laksana di Medan, Sumatera Utara, Senin.
Biwa melanjutkan awalnya Pelni Medan yakin puncak kedatangan penumpang di Pelabuhan Belawan saat masa mudik adalah pada Sabtu (6/4) atau akhir pekan sebelum cuti bersama, Minggu (8/4).
Namun, pada hari itu, jumlah penumpang KM Kelud yang menjejakkan kakinya di Pelabuhan Belawan adalah 3.548 orang. Mereka berangkat dari Batam, Kepulauan Riau.
Kemudian, satu kapal Pelni yang dioperasikan ke Medan selama masa Lebaran yakni KM Dorolonda juga membawa lebih dari 3.000 penumpang ke Pelabuhan Belawan.
"Pada Minggu (7/4), ada 3.027 penumpang yang turun di Belawan dari KM Dorolonda. Itu lebih dari 90 persen dari kapasitas penumpang maksimal KM Dorolonda selama masa Lebaran 2024 yaitu 3.141 orang," kata Biwa.
Adapun PT Pelni (Persero) menetapkan masa angkutan Lebaran 2024 berlangsung pada 26 Maret sampai dengan 26 April atau H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1445 Hijriah.
Selama periode tersebut, Kementerian Perhubungan memberikan dispensasi bagi KM Kelud untuk menambah kapasitas maksimal dari normal 2.607 penumpang menjadi 3.741 penumpang.
Sedangkan untuk KM Dorolonda, jumlah penumpang maksimalnya menjadi 3.141 orang dari 2.155 orang pada masa reguler.
Biwa menegaskan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang, Pelni menyediakan beragam fasilitas di kapal mulai dari poliklinik, kafetaria hingga "safety box" untuk barang penumpang.
Selain itu, Pelni yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut juga menyiagakan personel TNI AL di kapal.
"Terkait kendala sejauh ini nyaris tidak ada," kata Biwa.
Menurut dia, yang menjadi tantangan selama masa mudik adalah waktu bersih-bersih kapal yang membuat keberangkatan kapal beberapa kali lebih lama dari jadwal.
Hal itu lantaran banyaknya penumpang dan frekuensi berlayar yang tinggi. Belum lagi ada tantangan lain seperti kondisi cuaca dan gelombang laut.
"Karena penumpang banyak, butuh upaya ekstra untuk membersihkan kapal begitu berlabuh. Terkadang ada juga faktor lain seperti cuaca yang membuat keberangkatan atau ketibaan kapal sempat terlambat," tutur Biwa.
Setelah tiba di Pelabuhan Belawan pada Senin (8/4), KM Kelud baru beranjak dari Medan pada Jumat (12/4) atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Kapal itu baru akan berlabuh lagi di Pelabuhan Belawan pada Kamis (18/4).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelni Medan: Puncak arus mudik di Pelabuhan Belawan di luar prediksi