Dokter: Radioterapi bunuh sel ganas melalui sinar
Selasa, 6 Februari 2024 16:56 WIB 534
Yuki mengatakan, setelah konsultasi kemudian tujuan radioterapi ditentukan, semisal kuratif atau penyembuhan, atau pencegahan, misalnya pada kasus kanker paru yang berisiko menyebar ke otak.
"Setelah kita tentukan tujuannya apa, terus kemudian apakah ada indikasi atau tidak, baru kita lanjut proses yang kedua adalah proses CT simulator. CT simulator atau disebutnya penggambaran," ujarnya.
Kemudian, ujarnya, dokter akan melakukan proses penggambaran melalui komputer untuk menentukan targetnya, yaitu sel kanker tersebut, serta memetakan organ-organ sekitar yang berisiko terkena radiasi, serta seberapa luas kanker itu berisiko untuk meluas, dan menghitung dosis radioterapi yang akan kita berikan pada area tersebut sesuai dengan gambaran tadi.
"Kemudian tentukan arah sinarnya dari mana saja, dan harapannya adalah sel keganasannya dapat dosis maksimal, dan yang kedua adalah organ-organ sekitar kankernya itu mendapatkan dosis yang lebih rendah, Harapannya agar massanya terbunuh secara maksimal dan juga efek sampingnya lebih rendah," ujarnya.
Dia menjelaskan, perlu waktu hingga tiga minggu, tergantung kesulitan kasusnya, antara proses penggambaran hingga radiasi.
Yuki menambahkan, terdapat efek samping dari prosedur tersebut, semisal kulit kemerahan, serta rasa lelah karena sel-sel yang mati, termasuk sel yang normal. Selain itu, efek sampingnya pada darah antara lain hemoglobin, trombosit, serta sel darah putih yang menurun.
Dia menjelaskan, apabila terdapat penurunan hingga kondisi lebih rendah dari sejumlah parameter tertentu, maka mereka akan mengurangi radiasinya, karena apabila diteruskan, dapat menjadi fatal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Radioterapi bunuh sel ganas melalui sinar