Jakarta (ANTARA) - Di antara sejumlah tahapan terapi rehabilitasi pasien stroke, akupuntur bisa menjadi salah satu pilihan dan ini direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dokter spesialis akupunktur medik subspesialis akupunktur analgesia dan anestesia di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr R. Handaya Dipanegara, M.Kes, Sp. Akp, Subsp. A. A. (K).
Handaya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (14/12) mengutarakan bahwa tidak sedikit uji klinis telah membuktikan bahwa metode akupunktur mampu memberikan dampak positif terhadap pasien stroke, baik melalui terapi etiologi (penanganan terhadap penyebab atau akar masalah kesehatan) maupun terapi simtomatik (penanganan terhadap gejala yang timbul).
Dari sisi terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur dapat membantu memperbaiki aliran darah ke area otak yang menjadi penyebab stroke, mengurangi penyumbatan pembuluh darah dalam otak dan mengurangi kerusakan saraf otak.
Terapi juga dapat mengontrol faktor risiko penyakit stroke seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dislipidemia (kadar lemak darah/kolesterol yang tinggi) dan penyakit jantung.
Selain itu, akupuntur dapat membantu penyintas stroke terlepas dari kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kesehatan, seperti kecanduan merokok, gangguan tidur, dan lain-lain.