Tapanuli Selatan (ANTARA) - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru menginginkan agar Dana CSR (Corporate Social Responcibility) digunakan harus lebih transparan. "Kami tidak ingin CSR perusahaan hanya dirasakan sekelompok tetapi harus banyak orang," pinta General Manager Operations PTAR Rahmat Lubis.
Penekanan itu Rahmat sampaikan di acara Workshop Sinkronisasi dan Integrasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PTAR bersama Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) dan 15 desa DAV TA 2024 di Hotel Mega Padangsidimpuan, Senin.
Rahmat menyadari PTAR hadir di Batang Toru, Tapsel (berinvestasi) sebagai tamu, datang dan harus menghormati tuan rumah. "Karenanya satu kewajaran bahwa kehadiran kami (PTAR) membawa manfaat bagi masyarakat. Apalagi untuk masyarakat lingkar tambang," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan pada tahun 2022 PTAR ada membayar pajak/royalti kepada pemerintah pusat sekitar Rp1,8 triliun. Dana sebesar ini untuk didistribusikan ke seluruh penjuru negeri. Lalu sekitar Rp130 miliar deviden kepada Pemkab Tapsel selaku pemegang 5 persen saham di PTAR. Total sekitar Rp20 miliar CSR PT AR juga didistribusikan untuk 15 desa lingkar tambang.
"Selain itu PTAR juga membuka kerjasama dengan perusahaan lingkar tambang dengan asumsi Rp200 miliar pengeluaran untuk 60 perusahaan lokal Batang Toru - Muara Batang Toru serta mempekerjakan 30-an kontraktor," tambahnya.
Menariknya lagi ada total sekitar 3.200 orang pekerja lokal yang direkrut oleh PTAR dan sekitar 2.000 di antaranya pekerja lokal-lokal yang diberdayakan yakni berasal dari Batang Toru - Muara Batang Toru (lingkar tambang).
"Bayangkan saja dengan gaji Rp5 juta/bulan bila kali 2 ribu tenaga kerja lokal berarti lebih kurang Rp 10 miliar uang terima karyawan lokal yang dinilai dapat menggerakkan ekonomi warga lingkar tambang (Batang Toru - Muara Batang Toru) khususnya.
Oleh karena itu melalui Workshop Sinkronisasi dan Integrasi Program PPM PT AR - Pemkab Tapsel yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini dapat melahirkan program-program yang inovatif yang betul-betul dapat bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan warga lingkar tambang.
"Kita (perusahaan-red) ingin ketika pasca tambang beroperasi CSR untuk 15 masyarakat desa lingkar tambang selaku tuan rumah khususnya dan Tapsel serta Sumut pada umumnya bisa bermanfaat untuk keberlanjutan ekonomi warga," harap Rahmad.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu melalui Kadis Perindustrian Tapsel Zulfahmi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan workshop ini dalam rangka menyusun program PPM untuk Tahun Anggaran 2024. Dengan harapan CSR PTAR ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat Tapsel khususnya.
Workshop dihadiri puluhan peserta berbagai pemangku kepentingan dari Kabupaten Tapsel, Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru, Forkopimca, serta Kepala Desa dan masyarakat 15 lingkar Tambang Emas Martabe ini menghadirkan narasumber Kepala Bappeda Tapsel CH Rizal Lubis dan Senior Manager Community Cristine Pepah.