Medan (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Medan mengapresiasi dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk program Wisata Medis Medan atau "Medan Medical Tourism".
"Kemenparekraf mendorong kami agar menyiapkan semua hal untuk 'medical tourism' ini," kata Kepala Dispar Medan Yuda Setiawan, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis.
Untuk itu, Yuda menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Medan melakukan upaya maksimal agar "Medan Medical Tourism" dapat berjalan maksimal.
Dia menambahkan, pemkot setempat sudah mengadakan sosialisasi keliling soal Wisata Medis Medan ke beberapa kabupaten di Sumut.
Sosialisasi "Medan Medical Tourism" pertama dilakukan pada akhir tahun 2022 di Kabupaten Labuhanbatu yang diikuti pimpinan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.
Kemudian pada September 2023, Pemkot Medan akan mengadakan "roadshow" Wisata Medis Medan di Kisaran, Kabupaten Asahan yang juga dihadiri perwakilan Kabupaten Batu Bara dan Tanjung Balai.
Selain itu, dari sisi pariwisata, Dispar Medan mengadakan pertemuan dengan stakeholder seperti asosiasi agen perjalanan, agen perhotelan dan pihak rumah sakit.
"Kami mempertemukan semua untuk paket-paket wisatanya," kata Yuda.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengundang Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk membicarakan soal wisata medis dalam konferensi pers "The Weekly Brief With Sandi Uno", di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, 9 Oktober 2023.
Pada kesempatan tersebut, Sandiaga Uno mengaku sangat mengapresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Pemkot Medan kepada wisata medis.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, sebanyak 200 ribu lebih masyarakat Medan dan kabupaten/kota lainnya di Sumut tercatat memilih berobat ke Malaysia dan Singapura dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Dari jumlah tersebut, ia menyebutkan, pihaknya mencatat lebih dari Rp6 triliun nilai ekonomi yang masuk ke luar negeri.
"Medan Medical Tourism" diluncurkan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Juni 2022, ketika itu sekaligus melantik "Medan Medical Tourism Board" atau Dewan Wisata Medis Medan.
Bobby menilai Medan memiliki rumah sakit dan pelayanan kesehatan mumpuni yang kualitasnya tidak kalah dari negara tetangga.
"Daripada jauh-jauh berobat ke luar negeri, silakan datang ke Kota Medan karena ada fasilitas yang bisa diberikan 'Medan Medical Tourism'," ujar Bobby.