Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara menyatakan pengelolaan sampah yang dihasilkan daerah ini sekitar 2.000 ton per hari bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Butuh partisipasi aktif semua lapisan masyarakat untuk benar-benar mewujudkan lingkungan bersih dan asri," ucap Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Emilia Lubis, di Medan, Rabu.
Ia mengatakan hal itu dalam kegiatan bertajuk "Optimalisasi Pengelolaan Sampah Tingkat Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan 2024" yang merupakan wujud komitmen menjadikan Kota Medan yang lebih bersih dan sehat secara berkelanjutan.
Emilia mengakui bahwa ibu kota Provinsi Sumatera Utara saat ini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.
Data Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan menunjukkan bahwa rata-rata volume sampah yang dihasilkan di Kota Medan pada 2023 mencapai 2.000 ton per hari.
"Dari jumlah ini, hanya sekitar 800 ton yang dapat ditangani oleh fasilitas pengangkutan dan pengelolaan sampah hingga berakhir di TPA Terjun, sementara sisanya sekitar 1.000 hingga 1.200 ton per hari berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik," ujarnya.
Dia menambahkan, timbunan sampah terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi di Kota Medan.
Pertumbuhan pesat di setiap kecamatan maupun kelurahan turut menambah tantangan mewujudkan tata kelola sampah yang optimal dan berkelanjutan.
"Untuk itu DLH Kota Medan terus berupaya mencari solusi yang efektif. Salah satunya menerapkan 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle mulai dari tingkat rumah tangga hingga wilayah kelurahan," papar Emilia.
Kabag Sumber Daya Alam Setda Kota Medan Mulia Rahmat Nasution mengaku sampah merupakan permasalahan yang tidak dapat dihindari akibat pertumbuhan penduduk di suatu daerah.
Pihaknya menyebut peningkatan jumlah penduduk di Kota Medan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sampah.
"Banyaknya sumber sampah yang bermunculan, seperti perumahan, tempat wisata, dan fasilitas umum lainnya yang menyebabkan volume sampah bertambah," katanya.