Jakarta (ANTARA) - Orang tua perlu memperhatikan kalimat yang digunakan ketika mendampingi dan mendukung anak yang menjadi korban kekerasan, yaitu dengan menggunakan kalimat yang jelas.
"Kalimat yang tidak berupa tuduhan ataupun menyalahkan mereka sehingga anak ini bisa percaya dengan kita dan mereka bisa mengeluarkan semua isi hati, bisa kita dampingi untuk pulih," ujar pakar kejiwaan subspesialis anak dan remaja yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr. Anggia Hapsari, Sp.K.J, Subsp. A.R.(K) secara daring, Jumat.
Anggia yang lulusan Universitas Indonesia itu berpendapat menggunakan kalimat yang jelas merupakan salah satu cara meminimalisasi dampak yang dialami anak korban kekerasan khususnya secara daring akibat penggunaan internet dan gawai tanpa disertai kemampuan penilaian dan pengendalian yang baik.
Menurut dia, orang tua, guru atau orang dewasa bisa membantu anak menceritakan atau melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya. Mereka harus dapat mengobservasi perubahan perilaku anak.
"Lihat hasil akademik, misalnya ada tidaknya prestasi yang menurun, menarik diri tidak mau ikut kelompok dan sebagainya, bagaimana berelasi dengan teman-teman apakah mudah marah, tersinggung dan lainnya," kata Anggia.
Orang tua perlu perhatikan kalimat saat dampingi anak korban kekerasan
Jumat, 21 Juli 2023 15:01 WIB 3355