Kemudian, pada usia 6-12 tahun, anak sudah bisa menggunakan gawai secara mandiri, tetapi, orang tua tetap perlu memastikan aplikasi apa saja yang mereka buka dan mengawasinya.
"Ketika hari-hari sekolah, mereka hanya bisa menggunakan dua jam maksimal screen time (penggunaan gawai) saat mereka tidak belajar atau waktu luang. Saat akhir pekan mereka bisa menggunakan tiga sampai empat jam, terbagi misalnya empat kali satu jam, harus didampingi orangtua," kata Anggia menjelaskan.
Pada periode usia selanjutnya yakni 12-15 tahun, anak sudah memasuki praremaja. Orang tua, kata Anggia, bisa memberikan batasan terkait apa saja yang boleh mereka akses atau tidak boleh mereka akses.
Orang tua juga harus memastikan kegiatan mengakses gawai tidak sampai menyebabkan adiksi dan pastikan interaksi dengan anak lain tetap ada.
"Orangtua mungkin bisa menerapkan di rumah area bebas gawai dan waktu kapan saja bisa bebas gawai," demikian saran Anggia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang tua perlu perhatikan kalimat saat dampingi anak korban kekerasan