Medan (ANTARA) - Pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumatera Utara menargetkan empat medali emas di Pekan Olahraga Nasional PON/2024 dan untuk itu 10 atlet disiapkan yang saat ini menjalani pelatda jangka panjang.
"Kita menargetkan empat medali emas, dua dari putra dan dua dari putri. Kita ikut dua kategori yakni R4 dan R6. Kami sudah mempersiapkan langkah-langkah menuju ke sana," kata Sekretaris FAJI Sumut, Erwin Riza Fahlevi di Medan, Senin.
Ada empat kategori yang dipertandingkan di PON 2024 yakni sprint, head to head, slalom dan down river race.
Ke-10 atlet yang disiapkan tersebut adalah enam atlet pria dan empat atlet perempuan yakni Idam Malik Sinulingga, Yahezkiel Arfin Purba, Nico Syahputra Ginting, Edika Sitepu, Kevin Aryawan Sinaga, Jhon Roy Sinaga, Giana Sonya, Nurul Haniyah Liza, Ira Kusuma Ningtyas, Mozza Arifa Pianka.
"Rata-rata mereka sudah punya prestasi di tingkat nasional. Sebenarnya kebutuhan kita 16 atlet. Delapan atlet putra dan delapan putri. Kita berharap nantinya pelatda yang kedua Juni nanti ada penambahan. Karena mereka nantinya akan mengikuti semua kategori lomba," tambahnya.
Selama ini para atlet berlatih di lokasi terpisah yakni Sungai Bingei, Langkat, Sungai Tuntungan Medan untuk atlet putra dan Sungai Bah Bolon, Deli Serdang untuk putri.Dia berharap nantinya para atlet bisa di-TC-kan. Bahkan diterjunkan langsung ke lokasi. Hal ini untuk mempelajari dan beradaptasi dengan lokasi arung jeram.
"Kendalanya belum terpusatnya pembentukan fisik maupun teknik atlet yang kami miliki. Tingkat beregu ini selain kekuatan fisik, teknik mendayung, berhadapan dengan alam sebenarnya. Kekompakan tim itu diperlukan," katanya.
"Selain itu juga peralatan pembentukan jasmani mungkin fitnes centre, selama ini kami berlatih di tepian sungai. Buat barbelnya masih dari kayu, batu," tambahnya.
Begitu juga dengan peralatan untuk arung jeram. Salah satu yang dibutuhkan adalah dayung sebagai senjata untuk mengayuh.
"Perahu masih bisa kita pakai, tapi kita butuh dayung yang super ringan yang bisa menjadi letupan bagi atlet agar kita tidak tertinggal. Sejauh ini dayung yang ada untuk guide, beratnya bisa capai 1,5 kilogram," ucapnya.
Menurutnya beberapa daerah yang selama ini diwaspadai antara lain Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah, terutama untuk kategori open. Namun hal itu tak membuat Sumut gentar. Apalagi Sumut tak pernah kekurangan atlet dan potensi untuk berprestasi.
"Kita punya 14 pengcab, 60 klub, belum lagi siaga bencana. Sungai Sumut berlimpah. Tentunya peluang kita besar dan kita optimistis. Tinggal bagaimana membentuk atlet jadi percaya diri," tambahnya.